Setelah lama ditunda-tunda hingga hampir lebih dari 2 tahun, akhirnya jadi juga trip pertama saya ke luar negeri. Negara yang dituju pertama kali tentu saja Singapura dengan alasan harga tiket pesawat saat itu sedang murah dan saya punya saudara sepupu yang tinggal disana, meskipun belum pernah ketemu... hehehe.. tanggal berangkat sudah fix, 21 April 2012.
Malamnya
sekitar pukul 21.00 saya pun bangun karena kelaparan. Hehehe… setelah makan dan
dan mandi, saya pun kembali berkutat dengan laptop buat mencari host di negara
tetangga ini lewat CS.
Tak terduga,
ada satu pesan masuk dari seorang teman di Singapura yang menawarkan diri untuk
menjadi host kita di Singapura. Horeeee… loncat-loncat kegirangan! Saya pun
segera memberitahukan Irma tentang kabar baik ini. Tiba-tiba dia bertanya
“Hostnya cewek atau cowok?” saya pun menjawab “Cowok”. Jawaban di telepon dari
seberang sana pun terdengar “Yahhh.. gak ada yang cewek ya?”
Hari Jumat pagi kepala saya sudah kusut dengan berbagai hal mulai pendelegasian tugas untuk hari senin karena saya cuti sampai belum ketemu jalan keluar bagaimana dengan hari pertama di Singapura. Saya sampai malas mikir mau pergi kemana aja selama di Singapura. Pikiran saat itu, yang penting sampai dulu di Singapura, mau bagaimana nanti ya liat nanti aja deh..
Setelah
ngopi-ngopi dan ngobrol-ngobrol diluar terminal, masuklah kita ke bagian
Imigrasi Bandara. Tepat pukul 07.00 kita
pun boarding. Horeee… Berang-berang bawa tongkat, Berangkatttt!!! Akhirnya setelah persiapan yang begitu hectic, jadi juga saya traveling ke Singapura. Berikutnya saya akan keliling di Singapura seharian. (EKW)
Merlion Park, Singapore |
5 Hari Menjelang Keberangkatan
Belum
booking hotel! Berhubung sepupu saya ternyata lagi liburan dan pulang kampung
ke Malaysia, Aargghh… terpaksa saya harus mencari penginapan disana. Dari semua hostel backpacker yang sudah saya
coba survey harganya, semuanya ditolak sama teman seperjalanan saya.
Saya tawarin
harga termurah yaitu 20 SGD per orang tapi sekamar ber-8 campuran (cowok dan
cewek), ditolak dengan alasan maunya sekamar harus cewek semua. Maklum kita
berdua jilbabers. Yasudlah. Browsing-browsing lagi, dapat kamar khusus cewek
untuk 6 orang dengan harga 24 SGD per orang dengan jarak yang agak jauh dari pusat
kota. Eehh.. ternyata ditolak juga dengan alasan “kok harganya lebih mahal?” Ya
iya lah masa ya iya dong..
Yasudlah
again. . saya menawarkan opsi, mencari teman di Singapura lewat komunitas
Couchsurfing (CS) yang mau menjadi host paling tidak semalam. lumayan buat menghemat biaya dan dapat teman baru. Irma setuju. Sebenernya nih yee.. menginap di hostel dengan kapasitas kamar 10 itu niat
saya supaya bisa mendapat teman baru yang banyak. Maka browsing-browsing
berlanjut lagi.
3 hari menjelang keberangkatan
Hari rabu
adalah hari paling padat jadwal di kantor. Mulai dari syuting talkshow Uang
Kita jam 10 .00, syuting talkshow Greentalk jam 15.00 dan syuting talkshow
Agama dan Masyarakat jam 20.00 dan baru bisa pulang jam 22.00. Berhubung hari
kamis pagi ada program baru yang harus syuting jam 09.00, maka terpaksa saya
harus nginap di kantor karena saya susah sekali bangun pagi meskipun sudah
menyalakan alarm sampai 4 kali! Hehehe..
Sudah sempet booking hotel disini nih.. |
Di sela-sela
kesibukan, saya masih berkesempatan browsing-browsing mencari hostel dan teman
disana. Karena niatnya satu malam
menginap di rumah teman dan satu malam menginap di hostel maka saya pun
diam-diam booking hostel untuk berdua dengan harga 55 SGD per kamar, baru
booking lho.. bayar bisa langsung di tempat saat kedatangan.
Maksudnya, kalau terjadi worst case scenario, tidak ada teman dari CS yang bisa menjadi host, berarti kita harus tidur dimana saja, setidaknya malam terakhir bisa sedikit senang-senang di kamar hostel yang bagus lahh…
Maksudnya, kalau terjadi worst case scenario, tidak ada teman dari CS yang bisa menjadi host, berarti kita harus tidur dimana saja, setidaknya malam terakhir bisa sedikit senang-senang di kamar hostel yang bagus lahh…
Setelah
selesai syuting dan membereskan peralatan studio, saya pun naik ke lantai 2
ruang redaksi TempoTV, menyalakan laptop, dan kembali berkutat dengan browsing
beberapa member CS di Singapura.
2 hari menjelang keberangkatan
Hari kamis
setelah selesai syuting talkshow Bumi Kita, program Asia Calling, dan sedikit
membantu program Teen Voice, akhirnya kerjaan kelar jam 14.00. Rasanya ingin
pulang cepat hari itu karena badan rasanya remuk karena menginap dan tidur di
atas meja kantor tadi malam. Setelah
minta izin sama sekretaris redaksi, maka pulanglah saya ke rumah dan langsung
tidur. Capek euy..
Mendengarkan
kalimat itu (plus kecapekan karena seharian kerja) rasanya mau jedotin kepala
ke tembok, nangis sambil garuk-garuk tembok di pojokan rumah. Huaaa… Mencari
host di negara orang itu tidak semudah mencari tiket pesawat kesana kaliii….
Susah Euy.. Dari kemarin aja saya sudah mengirimkan lebih dari 10 permintaan
tapi semuanya ditolak karena rata-rata lagi pada sibuk pada tanggal kedatangan
kita.
Yasudlah..
saya pun menjawab “nanti saya cari lagi” dan email dari teman nun jauh disana
pun belum bisa saya balas. Maaf ya!
1 hari menjelang keberangkatan
Hari Jumat pagi kepala saya sudah kusut dengan berbagai hal mulai pendelegasian tugas untuk hari senin karena saya cuti sampai belum ketemu jalan keluar bagaimana dengan hari pertama di Singapura. Saya sampai malas mikir mau pergi kemana aja selama di Singapura. Pikiran saat itu, yang penting sampai dulu di Singapura, mau bagaimana nanti ya liat nanti aja deh..
Pikiran saya
tambah kusut setiap kali terima sms dari Irma yang menanyakan kita mau kemana
aja dan ngapain aja di singapura, lalu
sudah dapat host cewek belum di sana. Sumpah ya! Kalau tidak ingat HP ini
hadiah ulang tahun pemberian Bapak saya beberapa tahun silam, rasanya pengen
saya banting dan lempar ke tembok tuh HP. *padahal HP ini udh kehilangan 6 keypad lho* Hu..uh.. Sabar..Sabar.. saya cuma
lagi kecapekan plus PMS jadi senggol bacok nih.. saya mencoba sugesti ke diri
sendiri gituu..
Pas buka
internet, kembali email dari teman di Singapura mengingatkan kalau dia bersedia
menjadi host. Saya pun kembali garuk-garuk kepala sendiri, padahal gak gatal
sihh.. bingung mau ngapain. Padahal nih yee.. besok pagi sudah mau berangkat.
Saya cuma bisa menatap layar laptop sambil geleng-geleng kepala macam orang
bodoh.
Saya pun
menelepon Irma dan menjelaskan opsi yang ada saat ini. Dengan janji bahwa
disana kita akan baik-baik saja (nyanyi ala duo Ratu) akhirnya email dari teman
di Singapura yang bernama Hussien pun dibalas dan dia pun memberikan alamat
lengkapnya. Hehehe.. Terima Kasih Banyak yaa…
Oke.. masalah hari pertama di Singapura beres.
Tidak lupa saya mengingatkan Irma untuk segera menukarkan uang Rupiah ke Dollar
Singapore. Sekarang fokus dulu lah sama kerjaan kantor plus harus menyerahkan
surat keterangan Cuti ke bagian HRD.
12 Jam sebelum keberangkatan
Sekitar jam
18.00 WIB, saya masih berkutat dengan kerjaan kantor saat teman kantor yang
rencananya ikut berangkat bareng, namanya Ichi, datang dan menanyakan sudah ke
Money Changer belum? Saya tanya macam orang bodoh “buat apaan?” dia jawab “Ya
buat tuker uanglah.. memangnya belanja di Singapura bisa pakai rupiah?”
Aargghh.. Dodol.. Saya Lupa! Padahal tadi siang saya sudah mengingatkan Irma
untuk menukarkan uang ke Singapore Dollar, kenapa sekarang malah saya yang
lupa??
Mencari money changer dalam PGC |
Akhirnya saya baru bisa keluar kantor jam 20.00 dan segera
menuju PGC untuk mencari money changer disana. Dasar sial nih.. money changer itu sudah tutup. Saya pun segera naik angkot pulang dan berharap berharap
sepanjang jalan akan ada money changer yang buka. Tapi ternyata tidak ada
satupun yang buka. Ternyata money changer itu selalu tutup lebih awal, sekitar
pukul 20.00-20.30.
Yasudlah,
saya pulang ke rumah dengan lemas karena kecapekan fisik dan mental. Masa bodoh
lah.. nanti aja tukar uangnya di bandara meski kurs nya pasti lebih mahal. Sekarang
pulang dulu lah buat istirahat.
8 Jam sebelum Keberangkatan
Sampai di
rumah sekitar pukul 22.30. Sudah ada Irma yang menginap karena lebih mudah
menjangkau terminal pasar minggu buat naik Bus Damri bandara dari Lenteng Agung
daripada rumah dia yang nun jauh di pelosok Depok sana.. hehehe..
KTP Indonesia |
Saya pun
bersiap-siap untuk packing barang untuk 3 hari 2 malam. Pas lagi packing
beberapa dokumen seperti Paspor, NPWP dan kartu ATM, saya baru sadar KTP saya
raib entah kemana. Matilah saya! Kalau pas check in di bandara kan pasti
ditanya KTP. Saya pun sibuk mengacak-ngacak kamar tidur, 3 rak buku, dan
beberapa tas. Hasilnya NIHIL! Huaa.. pengen nangis lagi..
Irma yang
tahu saya lagi kebingungan akhirnya mencoba membantu mencari KTP itu. Dia pun
bertanya “Memangnya dokumen apa saja yang harus dibawa ke luar negeri sih?”
saya pun jawab sambil sibuk mengecek box kartu nama “Paspor, KTP, NPWP, dan tiket pesawat”.
Mendengar
jawaban saya, Irma jelas melongo dan bilang kalau dia tidak bawa NPWP.
Jreng..Jreng.. NPWP itu kan harus dibawa untuk menggratiskan biaya fiscal ke
luar negeri sebesar 2,5jt rupiah. Tambah paniklah kita berdua. Akhirnya
ditengah-tengah pencarian, Irma berinisiatif browsing di internet.
Ternyata
berdasarkan hasil browsing untuk KTP dan NPWP buat keluar negeri, keduanya
sudah tidak diperlukan lagi. Paspor adalah pengganti KTP di luar negeri dan
biaya fiskal sejak januari 2012 sudah dihapuskan sehingga tidak perlu
menunjukkan NPWP lagi. Haahh.. plong dan adem banget rasanya hati ini.. kali
ini saya ingin nangis lagi, tapi karena senang. Hihihihi… Fiuhh..!!!
6 Jam sebelum keberangkatan
Saya masih
terjaga sambil berinternet ria. Saya tidak berani tidur karena sudah larut dan
kita harus berangkat dari rumah paling telat jam 03.30 untuk mengejar Damri paling pagi yaitu jam
04.00. Maklum, saya kalau sudah kecapekan dan tidur, bisa bablas sampai besok
siang. Hehehe.. jadi mending begadang aja deh..
Saya masih
sibuk browsing mau kemana aja selama traveling ke Singapura. Aneh memang!
Beberapa jam lagi mau berangkat tapi saya sendiri tidak tahu mau ngapain aja disana. Hahaha.. jadi mentertawakan diri sendiri saking bodohnya.
3 jam sebelum keberangkatan
Jam 03.30.
Irma sudah bangun dan mandi. Demikian juga saya. Kita sama-sama melakukan final
check terhadap dokumen masing-masing, berdoa semoga dilancarkan perjalanannya traveling ke Singapura dan berangkatlah kita dari rumah dengan deg-degan dan
nervous.
2 Jam sebelum keberangkatan
Tampak dari Luar Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta |
Sampai di
Terminal Pasar Minggu, Damri tercinta sudah menunggu (hehehe… lebay!!) dan
segera berangkat lah kita ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Di sini kita
menunggu Ichi, teman kantor saya karena tiket kita ada sama dia. Sambil
menunggu Ichi, saya melirik Coffee Machine di pintu keluar terminal 3. Maklum
lah saya belum tidur sejak hari jumat pagi dan butuh kafein buat menyegarkan
mata.
Mesin Kopi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta |
Bodohnya.. saya lupa bagaimana cara mengoperasikan mesin ini. Jadilah
saya menunggu sampai ada orang yang membeli kopi di mesin itu. Sayangnya tidak
ada yang membeli kopi disitu, entah karena memang tidak ada yang mau ngopi
pagi-pagi begini atau orang-orang disekitar sini sama bodohnya sama saya.
Hehehe..
Pukul 05.30
Ichi pun nongol. Saya pun menyeret dia ke mesin kopi dan minta tolong dia untuk
membelikan kopi. Mata udah sepet euy. Udah begitu, ternyata Ichi pun salah
memasukkan duit. Jadi ada lubang buat memasukkan uang yang ternyata harus
dibuka dulu baru memasukkan uang. Sedangkan Ichi dan saya main nyelipin uang
aja pas liat ada lubang.. hahahaa.. Ngakak deh kita berdua. Akhirnya saya
mendapat satu kopi susu panas seharga Rp.5.000,- setelah dibantuin sama satpam disana.
Tongkatnya buat apa?
ReplyDeletebuat apa aja boleh, kakak... ;)
Deletemungkin gitu juga ya klo ntar aku keluar negri..belum pernah nih..hehe
ReplyDeleteHuah.. sumpah lo, ndra?!
Deletesang backpacker borneo, Indra setiawan belum pernah ke LN?
hmm.. bisa jadi.. bisa jadi.. hehehehe..
aku bacanya sampe ikutan deg-degan sendiri. hehehe
ReplyDeleteiya, sampai sekarang tiap kali baca dan ingat kejadian saat itu teteup deg-degan lho.. plus ketawa-ketiwi sendiri jadinya karena ternyata lucu juga kalo diingat.. hehehe..
Delete