New Zealand |
Swiss |
Kalau dengar negara Swiss atau New Zealand a.k.a Selandia Baru, apa yang terbayang di kepala Anda? Pasti hamparan padang rumput dan pebukitan hijau yang luaaaassss.... banget. Ternyata nih ya.. di bagian timu Indonesia ada tempat seperti itu.
Setelah
selesai berkutat dengan liputan di wilayah Sumba Barat, saya dan teman saya,
Syarifah Nur Aida, pun pergi ke daerah Sumba Timur. Kita ke kota terbesar di pulau
Sumba, kota Waingapu. Dari kota Waikabubak menuju ke Waingapu yang menempuh perjalanan 3 jam bisa menggunakan travel dengan harga Rp.50.000 per orang.
Sampai di kota Waingapu, kita langsung menuju sebuat Hotel dan akhirrrnyaaa... setelah beberapa hari menginap di hotel yang mirip kost-kost an di Waikabubak, hotel kali ini bisa disebut hotel beneran. Kamar dengan 2 springbed dengan bedcover, ada AC, televisi, lemari pakaian gede, meja 3 buah, kamar mandi luas dengan wastafel dan toilet duduk, shower, ada handuk dan toilettries.. jadi pingin menangis melihat semua peralatannya.. saking senangnya.. hihihi.. *Begini kali ya rasanya ketemu peradaban lagi. Hahaha..*
okay.. Singkat cerita, kita menyewa 2 ojek seharga Rp. 100rb/ojek untuk melihat-lihat kondisi kota Waingapu sekaligus survey karena besok masih ada jadwal liputan.. hehehe.. Work Hard Play Hard lahh... Kita pun berkeliling kota sekaligus untuk mencari footage gambar untuk liputan berikutnya. Kita sempetin ke Kampung Raja di dalam kota dan pantai Londa Lima yang berjarak sekitar 30 menit dari kota Waingapu.
Esok harinya, kita harus liputan mengenai tambang emas
jadilah kita harus menyewa mobil 4WD karena lokasi pertambangan tersebut berada
di luar kota dan di wilayah perbukitan. Mobil biasa tidak akan bisa masuk ke
wilayah ini karena menurut teman-teman kita disana wilayah yang akan kita
datangi merupakan wilayah Taman Nasional Wanggameti yang jalannya masih
rusak.
Sekitar satu jam perjalanan disuguhi pemandangan seperti itu tentu saja bikin mata segar banget deh.. Selanjutnya selepas hamparan padang rumput kita mulai melihat di kanan dan kiri jalan lembah. Sumpah yaa.. Lembah itu keren banget, berlekuk-lekuk dan hijau banget. Saya sampai bengong melihatnya. INDAH BANGET!!
Sumpah !! Melihatnya jadi tidak berasa ada di Indonesia tapi di Swiss atau New Zealand gitu dehh.. Teman saya, Syarifah sampai meledek saya dan berkata "Memangnya kamu pernah ke Swiss dan New Zealand?!" Hahaha... belum pernah sih.. tapi kalau lihat film-film dan foto-foto tentang 2 negara ini rasanya pemandangan yang sedang saya kagumi saat ini sama persis kok.. *Ngeles.com*
Kalau tidak ingat sedang tugas liputan, rasanya saya mau turun dari mobil, lari-lari macam artis film India, terus buka tenda dan ngecamp disana sampai puas!!
Foto disini hanyalah secuil bagian dari daerah itu yang bisa saya potret karena, lagi-lagi, tugas saya sebagai jurnalis TV mengharuskan memegang kamera video daripada kamera SLR. Bayangkan saja, 2,5 jam disuguhi pemandangan cantik ini. Inipun saya potret dari dalam mobil. Saya sampai tidak ingin pulang. Mau tinggal disini aja deh..
Saya sering mengaku sudah melihat hampir seluruh wilayah Indonesia Timur, tapi kali ini saya benar-benar merasa pengalaman saya menjelajah Indonesia Timur masih belum seberapa. Masih banyak bagian dari Indonesia yang belum saya jelajahi.
Di tempat inilah saya berjanji dalam hati, saya akan meluangkan waktu untuk menjelajah daerah yang belum pernah saya datangi, tidak peduli seberapa jauh dan susahnya akses kesana, karena ternyata begitu banyak tempat yang belum saya lihat dari negeri saya yang tercinta ini.
Saya juga berharap suatu saat punya kesempatan untuk berkunjung ke tempat ini lagi dan menghabiskan waktu dengan mendirikan tenda dan menikmati pemandangannya sampai puas.. Hehehe.. Ada yang mau ikut? (EKW)
Sampai di kota Waingapu, kita langsung menuju sebuat Hotel dan akhirrrnyaaa... setelah beberapa hari menginap di hotel yang mirip kost-kost an di Waikabubak, hotel kali ini bisa disebut hotel beneran. Kamar dengan 2 springbed dengan bedcover, ada AC, televisi, lemari pakaian gede, meja 3 buah, kamar mandi luas dengan wastafel dan toilet duduk, shower, ada handuk dan toilettries.. jadi pingin menangis melihat semua peralatannya.. saking senangnya.. hihihi.. *Begini kali ya rasanya ketemu peradaban lagi. Hahaha..*
okay.. Singkat cerita, kita menyewa 2 ojek seharga Rp. 100rb/ojek untuk melihat-lihat kondisi kota Waingapu sekaligus survey karena besok masih ada jadwal liputan.. hehehe.. Work Hard Play Hard lahh... Kita pun berkeliling kota sekaligus untuk mencari footage gambar untuk liputan berikutnya. Kita sempetin ke Kampung Raja di dalam kota dan pantai Londa Lima yang berjarak sekitar 30 menit dari kota Waingapu.
Jalan menuju desa Katikutana dengan hamparan padang rumput di kanan dan kiri jalan |
Yasudlah sewalah kita mobil 4WD seharga Rp.1,2jt. Buset
dahh.. Mahal amat tuh mobil. Saya sampai sempet kepikiran menyewa ojek aja.
Tapi berhubung kita bawa peralatan tempur ala jurnalis TV jadilah kita tetap
sewa tuh mobil.
Jalanan mulai memasuki wilayah perbukitan |
Jam 06.00 waktu setempat dengan ditemani hujan
rintik-rintik berangkatlah kita dengan mobil 4WD itu menuju desa Katikutana
yang akan menempuh perjalanan 3 jam perjalanan. Begitu kendaraan mulai keluar
dari kota Waingapu, saya pun mulai melihat pemandangan yangbikin takjub. Jalan
lurus dengan padang rumput di kanan dan kiri jalan. Padang rumputnya luasssss..
banget, lebih dari 5 kali lipat lapangan sepak bola euy..
Bukit yang sangat indah, bukan?! |
Sumpah !! Melihatnya jadi tidak berasa ada di Indonesia tapi di Swiss atau New Zealand gitu dehh.. Teman saya, Syarifah sampai meledek saya dan berkata "Memangnya kamu pernah ke Swiss dan New Zealand?!" Hahaha... belum pernah sih.. tapi kalau lihat film-film dan foto-foto tentang 2 negara ini rasanya pemandangan yang sedang saya kagumi saat ini sama persis kok.. *Ngeles.com*
Kalau tidak ingat sedang tugas liputan, rasanya saya mau turun dari mobil, lari-lari macam artis film India, terus buka tenda dan ngecamp disana sampai puas!!
Pemandangan indah ini ASLI milik Indonesia lhoo.. |
Foto disini hanyalah secuil bagian dari daerah itu yang bisa saya potret karena, lagi-lagi, tugas saya sebagai jurnalis TV mengharuskan memegang kamera video daripada kamera SLR. Bayangkan saja, 2,5 jam disuguhi pemandangan cantik ini. Inipun saya potret dari dalam mobil. Saya sampai tidak ingin pulang. Mau tinggal disini aja deh..
Saya sering mengaku sudah melihat hampir seluruh wilayah Indonesia Timur, tapi kali ini saya benar-benar merasa pengalaman saya menjelajah Indonesia Timur masih belum seberapa. Masih banyak bagian dari Indonesia yang belum saya jelajahi.
Di tempat inilah saya berjanji dalam hati, saya akan meluangkan waktu untuk menjelajah daerah yang belum pernah saya datangi, tidak peduli seberapa jauh dan susahnya akses kesana, karena ternyata begitu banyak tempat yang belum saya lihat dari negeri saya yang tercinta ini.
Saya juga berharap suatu saat punya kesempatan untuk berkunjung ke tempat ini lagi dan menghabiskan waktu dengan mendirikan tenda dan menikmati pemandangannya sampai puas.. Hehehe.. Ada yang mau ikut? (EKW)
cantik memang Sumba Timur...aku pernah tinggal di Geneve, Swiss hampir 4 tahun mba...Swiss memang cantik, tapi INDONESIA jauh lebih cantik...beneraaan...
ReplyDeletecantik sekaliiii!!!!
Deletewaktu itu saya kesana belum jago motret sih.. makanya pengen kesana lagi demi mengabadikan wilayah perbukitannya..
doakan saya ya.. ;D