Hujan mengguyur dengan cukup deras saat pesawat yang saya tumpangi mendarat di Changi International Airport. Cie..cie..cie.. Sampai juga ke Singapura. Tapi kok perasaan saya biaasa aja ya??? Mungkin sudah kecapekan karena kerjaan dan belum tidur dari kemarin pagi akibat hecticnya persiapan traveling ke Singapura sehingga membuat saya rada mati rasa kali ya?! Hahahaha....
Hujan euy.. |
Selain menukarkan uang, saya juga membeli kartu perdana telepon dengan nomor Singapura seharga 28 SGD dengan pulsa sebesar 20 SGD. Niatnya sih biar telepon lebih hemat karena dengan telepon menggunakan nomor Indonesia di Singapura akan kena roaming internasional. Bayangkan aja, terima telepon saja kena biaya Rp.15.000,- terima SMS kena Rp.500,-, cuma terima aja lho, belum kalau melakukan panggilan dan mengirimkan sms.. hadoohh.. bisa jebol dompet luar dalam euy..
Pintu masuk dan keluar di stasiun Woodlands |
Di bandara Changi, saya dan Irma berpisah dengan Ichi karena dia harus menunggu bapaknya yang juga ke Singapura karena mau melakukan medical check up. Setelah ber-sms-an ria dengan kawan di Singapura yang bernama Hussien, berangkatlah kita menuju rumahnya dengan menggunakan MRT.
Namun sebelumnya bisa menaiki MRT, saya dan Irma sempet muter-muter tidak jelas gitu dalam bandara Changi karena bingung mesti naik MRT yang mana. Maklumlah.. baru pertama kali jadi masih rada norak dan bingung begitu saat membaca berbagai petunjuk nama dan tempat yang belum pernah dilihat. Hehehe.
Setelah diarahkan oleh seseorang yang ternyata adalah orang Batam, akhirnya kita naik MRT jurusan Joo Koon, ganti MRT di City Hall lalu lanjut lagi dengan MRT jurusan Jurong East dan turun di Woodlands. Disini kita dijemput oleh Hussien yang ternyata rumahnya persis dibelakang stasiun Woodlands. Strategis yaa...
Ministry of Marriage |
Sampai di rumahnya kita berdua langsung dijamu oleh keluarga
Hussien dengan menu makan siang nasi goreng seafood dan beberapa lauk yang enak
banget tapi gw lupa apaan aja yaa.. hahahaha.....
Salut banget sama keramahan keluarga ini, dari bapak, ibu,
anak sampai pembantu dan kucing beserta hamsternya (lebay.com) baik banget
euy.. hehehe..
Setelah puas berkenalan dengan seluruh anggota keluarga dan
beristirahat, kita pun diajak jalan-jalan keliling singapura dengan
mobilnya.
Tujuan pertama, Ministry of Marriage alias Kementerian
Pernikahan. Alasan aunty Noer dan Om Hussien mengajak kita kesini karena kita
berdua masih single dan katanya siapa yang berfoto disini biasanya
langsung ketemu jodoh.. hahaha.. okelah.. Kita terima dengan lapang dada
dan hati berbunga-bunga. Semoga Allah SWT mendengarkan doa orang-orang yang
telah berbaik hati ini lah.. Amien!! hehehe..
Fort Canning Park Tepat di samping Ministry of Marriage |
National Museum of Singapore Foto by Hussien |
Galeri Film dan Wayang |
FYI. Dari beberapa ruangan dalam museum ini punya
jadwal tertentu sehingga dalam sehari hanya dibuka beberapa kali dalam kurun
waktu 1-3 jam, tergantung jenis acara yang akan ditayangkan. Yasudlah.. mungkin lain waktu kali yee..
Oke.. Destinasi berikutnya, Singapore Flyer. ini merupakan wahana seperti Bianglala di Dufan tapi besar banget gitu.. Disini kita bisa melihat Singapura dari atas. Sayangnya saya dan Irma tidak bisa naik wahana ini karena sekali lagi terbentur isi dompet. Naik Singapore Flyer harus membayar 40 SGD. Yasudlah again... Kita foto-foto aja dan berjalan-jalan disekitar situ. Ada air mancur, pinggiran sungai Singapura dan jembatan layang menuju Marina Bay Sands.
Oke.. Destinasi berikutnya, Singapore Flyer. ini merupakan wahana seperti Bianglala di Dufan tapi besar banget gitu.. Disini kita bisa melihat Singapura dari atas. Sayangnya saya dan Irma tidak bisa naik wahana ini karena sekali lagi terbentur isi dompet. Naik Singapore Flyer harus membayar 40 SGD. Yasudlah again... Kita foto-foto aja dan berjalan-jalan disekitar situ. Ada air mancur, pinggiran sungai Singapura dan jembatan layang menuju Marina Bay Sands.
Singapore Flyer |
Air mancur dengan latar belakang Marina Bay Sands dari samping |
Setelah puas disini, kita pun berencana menuju ke Merlion
Park, itu tuhh.. patung singa di pinggiran sungai. Kata Irma sih karena
merupakan trademark Singapura, kalau belum kesini rasanya belum lengkap.. Yuk
mari kita kesana.
Kita diturunkan di sebelah Central Bussiness District (CBD)
dan berjalan kaki ke arah Merlion Park. Kawasan CBD ini penuh dengan bangunan
pencakar langit. Keren dehh.. Leher saya sampai capek melihat keatas
melulu saat mengagumi ketinggian gedung-gedung tersebut. Dari sini kita
berjalan kaki sekitar 10 menit dan sampailah kita di Merlion Park.
Merlion Park |
Berhubung ini
hari sabtu, maka kawasan disekitar sini ramai banget dengan para turis dari
berbagai negara. Setelah lirik kanan kiri, akhirnya dapat juga spot yang bagus
buat sesi pemotretan. Jepret sana dan jepret sini.
Kalau tidak salah ingat,
disini otak saya baru nyambung. Saya pun berkata sama Irma "Selamat datang
di Singapura.. akhirnya sampai juga kita disini". dan jawaban yang gw
terima adalah "Telat!! Mestinya dari tadi pas kita di bandara
kaliii..." Hahahaha.. Ngakak deh kita berdua.. Maaf deh.. hohoho..
Gedung Esplanade tampak dari luar Foto by Hussien |
Di dalam gedung Esplanade Foto by Hussien |
Setelah puas foto-foto, kita berleha-leha dulu lah disini,
sambil menunggu jemputan dari Om Hussien dan Aunty Noer. Setelah yang ditunggu
datang, kita pun ke gedung Esplanade yang berada tepat di seberang sungai dari
Merlion Park Ini merupakan semacam gedung galeri dan seni.
Saat masuk, saya sudah mendengar ada grup musik yang sedang
memainkan musik di dalamnya. Saat kita mendekati kerumunan orang yang sedang
menonton, eehh.. musiknya berhenti dan para grup musiknya pun langsung
berbenah.. Yahh.. Mereka pergi. Baru juga mau ditonton.. Hahahaa...
Setelah dari sini destinasi berikutnya adalah Mesjid Sultan.
tapi sebelumnya kita berpusing-pusing ria melihat beberapa sudut Singapura dan
berhenti sejenak di Cenotaph "Our Glorious Dead". Ini merupakan
monumen peringatan para korban perang pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Monumen yang terbuat dari granit ini diresmikan oleh Pangeran dari Wales,
Edward VIII pada 31 Maret 1922.
Masjid Sultan |
The Cenotaph "Our Glorious Dead" |
Dikawasan ini ada beberapa hostel backpacker, cafe dan toko souvenir disini. Saya sudah gatal aja pengen beli sesuatu disini. Setelah rembukan sama Irma, kita putuskan beli oleh-olehnya besok aja deh.. Sekarang kita jalan-jalan dan senang-senang aja dulu. Siip Lah...
Abis dari sini kita pun menuju rumah makan Two Zam Zam. Menurut Om Hussien, rumah makan ini terkenal dengan martabak Indianya yang khas dan enak banget. Yuks.. Mari kita makan!!!
Rumah makan Two Zam Zam |
Martabak India dengan daging sapi, kuah kari dan ketimun plus saus tomat |
Setelah selesai makan dan saling bertukar cerita, kita pun melanjutkan perjalanan. Dalam hati saya sudah berharap mobil akan mengarah ke rumah mereka di Woodlands. Tapi ternyata saya salah saudara..saudara.. Kita ke tujuan berikutnya, Mall Vivo City. Pasang senyum paling manis dan ngucek-ngucek mata biar gak ngantuk. Hoaahemmm...
Air mancur depan Mall Vivo City |
Pintu masuk kapal feri dari Batam di dalam Mall Vivo City bersama aunty Noer Foto by Hussien |
Yasudlah.. Mari Kita Tidur!!! Besok saya akan terkagum-kagum dengan Bersih dan Teraturnya Singapura. (EKW)
Comments
Post a Comment