Hari ini saya bangun lebih siang secara semalam sudah berkeliling Candi Muara Takus sampai gempor. Hari ini saya berencana untuk berkeliling kota Pekanbaru bersama kawan anggota Couchsurfing Pekanbaru, Azella. setelah beberapa kali sms-an dengan dia, akhirnya kita memutuskan untuk ketemuan di Mesjid An-Nur dan jalan-jalannya setelah pukul 15.00 waktu setempat.
Kenapa sore? FYI. Pekanbaru itu panasnya amint-amit cabang olahraga ya. Saya yang cuma berdiam diri dan tidur-tiduran di kamar aja keringatan mulu. Jadi ingin mandi terus, lagi dan lagi. Apalagi kalau keluarnya tengah hari bolong begitu. Bisa-bisa tiap 30 menit sekali saya terjun ke sungai karena kegerahan. Hehehehe..
Menjelang pukul 15.00, dan berhubung Indah sedang kuliah, maka saya pun diantarkan menuju ke Mesjid An-Nur oleh ibunya Indah dengan menggunakan motor. *Terima kasih banyak, Tante..:D* Sebelum menuju ke mesjid An-Nur, ternyata saya mau diajak jalan-jalan dulu keliling kota. Wahh.. senangnya!! Baiklah! Mari kita berangkat.. :)
Tempat pertama yang ingin saya kunjungi adalah Museum Sang Nila Utama. Maka meluncurlah saya dan Ibunya Indah ke museum. Sayangnya, ternyata kita datangnya keseorean euy.. Museumnya sudah tutup. Yahhh.. Kecewa mode ON.
Setelah bertanya-tanya sama security ini jam buka museum ini beberapa hari ke depan, untuk mengobati rasa kecewa, maka saya pun memotret beberapa bagian depan museum tersebut. Daripada tidak ada sama sekali kan?! *menghibur diri sendiri*
Setelah usai foto-foto, saya dan Ibunya Indah pun melanjutkan perjalanan menuju ke gedung yang menjadi salah satu ikon kota Pekanbaru, Gedung MTQ. Gedung ini aslnya bernama Bandar Serai yang dibangun untuk penyelenggaraan MTQ nasional ke 17 pada tahun 1994. Itu sebabnya gedung ini lebih terkenal sebagai gedung MTQ daripada Bandar Serai.
Gedung ini didesain dengan arsitektural khas melayu. Pada prinsipnya gedung ini ditujukan sebagai gedung pameran dan pertunjukkan. Karena halamannya yang sangat luas, di depan gedung ini selalu menjadi tempat nongkrong bagi anak muda maupun keluarga.
Setelah itu kita segera menuju mesjid An-Nur untuk shalat ashar dan bertemu dengan Azella. Sampai disini ibunya Indah meninggalkan saya setelah saya berjanji bahwa pulang nanti saya pasti akan diantar oleh teman saya itu. *saya terharu.. senang sekali dengan perhatiannya.. padahal saya baru ketemu 2 hari lho..* Saya pun bertemu dengan Azella yang ternyata membawa teman cowoknya, jadi kita jalan bertiga deh.
Kita bertiga pun segera menuju ke komplek makam Marhum Pekan. Komplek makam ini berada di belakang pasar bawah yang terkenal sebagai tempat beli oleh-oleh itu lho. Eh.. tapi saya tidak masuk ke pasarnya ya, cuma numpang lewat lho.. Sumpah deh! Hehehe..
Marhum Pekan adalah gelar dari Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah. Dia adalah sultan kelima dari kerajaan Siak Indrapura yang memerintah pada tahun 1780-1782 masehi. Sultan ini juga terkenal sebagai pendiri kota Pekanbaru lho. Jadi buat yang suka wisata ziarah, berkunjung ke komplek makam ini adalah wajib. Saya mah cuma mau belajar sejarah dan foto-foto aja kok. hehehe..
Setelah dari komplek makam ini, saya pun diajak menuju ke sebuah jembatan yang sampai detik ini saya tidak tahu dimana itu lokasi pastinya. *koplak mode ON* *nanti di update lagi deh kalau udh tahu lokasinya*
Disini saya foto-foto jembatan dari bawah dengan background langit menjelang sunset. Kata Azella biasanya disini suka ada anak-anak yang bermain dan melincat dari jembatan tersebut. Setelah ditunggu kok yang ditunggu tidak muncul juga ya.. Mana yang katanya mau loncat dari jembatan??? *Manyun*
Setelah itu kita pun bersiap pergi karena hampir menjelang magrib. Pas Azella sudah menyalakan motor, ternyata ada beberapa rombongan anak yang mulai memanjat jembatan dan mulai berjalan ke tengah jembatan. Saya pun mulai sumringah dan mulai menyiapkan kamera. Beberapa menit kemudian dimulailah atraksi dari anak-anak tersebut, terjun ke sungai dari ketinggian jembatan sekitar 6-7 meter. Keren!!
Melihat mereka yang asyik memanjat jembatan lalu terjun dan disusul oleh beberapa temannya itu bikin saya mupeng setengah mati. Pengen melakukannya juga! Tapi saya belum mahir berenang seperti mereka. Mungkin hal itu akan masuk dalam wishlist saya 5 tahun ke depan deh. Untuk saat ini saya harus belajar berenang sampai mahir dulu deh.
Setelah adzan magrib berkumandang, kita bertiga segera menuju ke sebuah masjid untuk sholat terlebih dahulu. Setelah itu kita pun makan malam di sebuah rumah makan di sekitar masjid itu yang menyediakan makanan laut. Ikan bakar di situ saking enaknya saya sampai makan 2 porsi lho. Sayang sekali saya lupa nama jalan tempat rumah makan ikan bakar itu. *ntar diupdate lagi deh* *lupa mode ON*
Setelah dari sini saya, Azella dan kawannya kembali mengunjungi mesjid An-Nur. Mau ngapain kesana lagi? Foto mesjid di malam hari lahh.. Oh ya. FYI again, mesjid ini terkenal di Pekanbaru bukan hanya sebagai mesjid raya, namun juga karena dari luar terlihat mirip seperti Taj Mahal di India. Secara saya belum pernah liat Taj Mahal jadi ya saya belum bisa bilang nih mesjid benaran mirip atau tidak.
Mesjid ini dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Arsitektur mesjid ini merupakan gabungan dari Arab, Turki, Melayu dan India. Mesjid ini pernah mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 2000 dan diperluas dari 4 hektar menjadi 12,6 hektar. Wow! Luas amat ya! Makanya mesjid ini terkenal sebagai mesjid termegah dan terbesar di Sumatera lho!
Setelah puas-puasin foto dan sholat Isya disini, saya pun diantar pulang ke rumah. Malam ini harus segera berisitirahat untuk persiapan perjalanan ke kabupaten Siak esok hari. Terima kasih buat Azella dan kawannya yang sudah menemani saya menyusuri kota Pekanbaru di sore hari. :)) (EKW)
Kenapa sore? FYI. Pekanbaru itu panasnya amint-amit cabang olahraga ya. Saya yang cuma berdiam diri dan tidur-tiduran di kamar aja keringatan mulu. Jadi ingin mandi terus, lagi dan lagi. Apalagi kalau keluarnya tengah hari bolong begitu. Bisa-bisa tiap 30 menit sekali saya terjun ke sungai karena kegerahan. Hehehehe..
Menjelang pukul 15.00, dan berhubung Indah sedang kuliah, maka saya pun diantarkan menuju ke Mesjid An-Nur oleh ibunya Indah dengan menggunakan motor. *Terima kasih banyak, Tante..:D* Sebelum menuju ke mesjid An-Nur, ternyata saya mau diajak jalan-jalan dulu keliling kota. Wahh.. senangnya!! Baiklah! Mari kita berangkat.. :)
Tempat pertama yang ingin saya kunjungi adalah Museum Sang Nila Utama. Maka meluncurlah saya dan Ibunya Indah ke museum. Sayangnya, ternyata kita datangnya keseorean euy.. Museumnya sudah tutup. Yahhh.. Kecewa mode ON.
museum Sang Nila Utama yang sudah tutup :( |
Setelah bertanya-tanya sama security ini jam buka museum ini beberapa hari ke depan, untuk mengobati rasa kecewa, maka saya pun memotret beberapa bagian depan museum tersebut. Daripada tidak ada sama sekali kan?! *menghibur diri sendiri*
Setelah usai foto-foto, saya dan Ibunya Indah pun melanjutkan perjalanan menuju ke gedung yang menjadi salah satu ikon kota Pekanbaru, Gedung MTQ. Gedung ini aslnya bernama Bandar Serai yang dibangun untuk penyelenggaraan MTQ nasional ke 17 pada tahun 1994. Itu sebabnya gedung ini lebih terkenal sebagai gedung MTQ daripada Bandar Serai.
Gedung Bandar Serai atau Gedung MTQ |
Setelah itu kita segera menuju mesjid An-Nur untuk shalat ashar dan bertemu dengan Azella. Sampai disini ibunya Indah meninggalkan saya setelah saya berjanji bahwa pulang nanti saya pasti akan diantar oleh teman saya itu. *saya terharu.. senang sekali dengan perhatiannya.. padahal saya baru ketemu 2 hari lho..* Saya pun bertemu dengan Azella yang ternyata membawa teman cowoknya, jadi kita jalan bertiga deh.
Kita bertiga pun segera menuju ke komplek makam Marhum Pekan. Komplek makam ini berada di belakang pasar bawah yang terkenal sebagai tempat beli oleh-oleh itu lho. Eh.. tapi saya tidak masuk ke pasarnya ya, cuma numpang lewat lho.. Sumpah deh! Hehehe..
Kompleks makam Marhum Pekan
Makam Marhum Pekan
Masjid Marhum Pekan di sebelah kompleks Makam
Marhum Pekan adalah gelar dari Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah. Dia adalah sultan kelima dari kerajaan Siak Indrapura yang memerintah pada tahun 1780-1782 masehi. Sultan ini juga terkenal sebagai pendiri kota Pekanbaru lho. Jadi buat yang suka wisata ziarah, berkunjung ke komplek makam ini adalah wajib. Saya mah cuma mau belajar sejarah dan foto-foto aja kok. hehehe..
Setelah dari komplek makam ini, saya pun diajak menuju ke sebuah jembatan yang sampai detik ini saya tidak tahu dimana itu lokasi pastinya. *koplak mode ON* *nanti di update lagi deh kalau udh tahu lokasinya*
Jembatan di kala senja |
Setelah itu kita pun bersiap pergi karena hampir menjelang magrib. Pas Azella sudah menyalakan motor, ternyata ada beberapa rombongan anak yang mulai memanjat jembatan dan mulai berjalan ke tengah jembatan. Saya pun mulai sumringah dan mulai menyiapkan kamera. Beberapa menit kemudian dimulailah atraksi dari anak-anak tersebut, terjun ke sungai dari ketinggian jembatan sekitar 6-7 meter. Keren!!
Bersiap-siap! |
Jump! |
next will be swimming in the river! |
Setelah adzan magrib berkumandang, kita bertiga segera menuju ke sebuah masjid untuk sholat terlebih dahulu. Setelah itu kita pun makan malam di sebuah rumah makan di sekitar masjid itu yang menyediakan makanan laut. Ikan bakar di situ saking enaknya saya sampai makan 2 porsi lho. Sayang sekali saya lupa nama jalan tempat rumah makan ikan bakar itu. *ntar diupdate lagi deh* *lupa mode ON*
Setelah dari sini saya, Azella dan kawannya kembali mengunjungi mesjid An-Nur. Mau ngapain kesana lagi? Foto mesjid di malam hari lahh.. Oh ya. FYI again, mesjid ini terkenal di Pekanbaru bukan hanya sebagai mesjid raya, namun juga karena dari luar terlihat mirip seperti Taj Mahal di India. Secara saya belum pernah liat Taj Mahal jadi ya saya belum bisa bilang nih mesjid benaran mirip atau tidak.
Mesjid ini dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Arsitektur mesjid ini merupakan gabungan dari Arab, Turki, Melayu dan India. Mesjid ini pernah mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 2000 dan diperluas dari 4 hektar menjadi 12,6 hektar. Wow! Luas amat ya! Makanya mesjid ini terkenal sebagai mesjid termegah dan terbesar di Sumatera lho!
Terima kasih, Azella :) |
alasan mereka loncat dari jembatan karena apa? kan kalau di pulau tidung, meloncat dari jembatan cinta agar keinginannya terkabul *rumornya lho
ReplyDeletekata teman ku sih anak2 disitu memang suka melakukan atraksi itu.. jadi alasannya sih buat senang2 aja.. :)
DeleteFyi, sungai di bawah jembatan itu adlh sungai siak lho.. sungai terdalam di indonesia :))) selaen jago berenang, lo pastinya adrenalin freak kalo berani nyeburr
ReplyDeleteiya.. sungai siak memang terkenal ya..
Deletepengen loncat juga sih tapi berenangnya belum pro macam bocah2 itu deh.. *jadi ngiri sama mereka*
Dulu suka juga loncat dari jembatan gantung...seru banget deh...
ReplyDeletehuahh.. kedengarannya seru tuh
Deletejadi pengen nyobain bungy jumping juga deh..
salam.
ReplyDeletehi endah.
saya sarah dari alor setar,kedah ( kalau di peta, kedah ini di hujung malaysia,border sama thailand).
insyaAllah,bakal ke pekan baru tanggal januari 2014.
Ada tips enggak mengenai public transport?
ke sana sama teman berempat.
thanks in advance!!
hi sarah, salam kenal juga..
DeletePublic transport di Pekanbaru cukup mudah dikenali karena setiap public transport ada tercantum tujuan hendak kemana.
kalo masih tak tau bolehlah bercakap atau bertanya kepada orang disekitar. Mereka bisa bantu.
Kalo berempat mungkin bisa lah sewa mobil. Di Pekanbaru sewa mobil 250rb/hari.
ke pekan baru, kalau makan seafood, selalu tulisan asal bagansiapi api, karena penasaran, pergilah ke bagan siapi api, ternyata susah makan seafood disana,karena rata rata orang sana masak sendiri dirumah, kwkwkwkwkw
ReplyDeleteMakanya untuk bisa menikmati makanan lokal, saya aktif di komunitas Couchsurfing untuk mencari teman lokal dimanapun saya berada. Rekomendasi mereka sangat membantu banget dan selain itu seru lho punya banyak teman di kota lain. ;)
DeleteLagi cari-cari info tentang Pekanbaru eh nyampe ke sini. Mbak Endah bagus tulisannya, aku jadi gak berenti-berenti bacanya! Hihihi. Trus jadi tertarik ke Candi Muara Takus karena tulisan Mbak Endah juga di post sebelum ini. :D
ReplyDeletehai bulan..
Deleteterima kasih banyak atas komentarnya..
senang rasanya jika artikel saya bisa membantu menginspirasi.. :)
Salam kenal ya..