"Bandara Jambi masih tutup (karena kabut asap), kita harus lewat kota lain, Bagaimana kalau kita lewat Bengkulu saja?"
"Bengkulu lagi" Serempak saya, fotografer dan penulis berucap demikian. Harap maklum, 2 hari yang lalu usai menuntaskan dinas luar kota di Sumatera Barat, narasumber terakhir di Bengkulu mendadak membatalkan janji saat kendaraan kami baru memasuki perbatasan Sumatera Barat - Bengkulu. Alhasil, sore itu juga kami langsung pulang ke Jakarta. Hari ini, kami menuju Bengkulu kembali dengan gerutuan "Kenapa waktu itu kita harus balik ke Jakarta sih kalau bakal balik lagi ke Bengkulu?"
Bengkulu, kota sekaligus nama salah satu dari 10 provinsi yang ada di Sumatera. Saya tak banyak menggali info tentang kota ini karena hanya sekedar numpang lewat di kota ini. Saya hanya tahu di kota ini ada Benteng Marlborough, lewat hasil postingan teman di laman facebooknya. Saat beberapa kawan mengetahui bahwa saya akan menuju ke Bengkulu, mereka hanya saling pandang, "Di Bengkulu ada apa ya?". Saya cuma menaikkan bahu tanda ketidak tahuan. "Saya cuma tahu ada benteng dan pantai disana".
Bengkulu, ternyata memiliki kedekatan sejarah dengan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Benteng Marlborough, Rumah Fatmawati-Soekarno, rumah pengasingan Bung Karno dan Masjid Jamik Bengkulu menjadi saksi bisu yang masih tegak berdiri. Meski cuma sekilas, cuma beberapa menit semata, menapakkan kaki di sudut-sudut sejarah kota Bengkulu memberikan sedikit torehan imajinasi di kepala saya.
Saat tiba kembali di ibukota, saya menjadi tergelitik untuk sedikit lebih banyak menggali info. Ahh. Bengkulu. Kemarin, seorang teman mendadak berujar "Ndah, ibu saya suka sama kue Bay Tat dari Bengkulu lho". Mungkin suatu saat saya akan kembali ke kota itu, menelusuri jejak dan langkah kaki proklamator kita di kota yang pernah disebut sebagai Bencoolen di masa penjajahan Inggris dahulu. Mungkin. (EKW)
"Bengkulu lagi" Serempak saya, fotografer dan penulis berucap demikian. Harap maklum, 2 hari yang lalu usai menuntaskan dinas luar kota di Sumatera Barat, narasumber terakhir di Bengkulu mendadak membatalkan janji saat kendaraan kami baru memasuki perbatasan Sumatera Barat - Bengkulu. Alhasil, sore itu juga kami langsung pulang ke Jakarta. Hari ini, kami menuju Bengkulu kembali dengan gerutuan "Kenapa waktu itu kita harus balik ke Jakarta sih kalau bakal balik lagi ke Bengkulu?"
Bengkulu, kota sekaligus nama salah satu dari 10 provinsi yang ada di Sumatera. Saya tak banyak menggali info tentang kota ini karena hanya sekedar numpang lewat di kota ini. Saya hanya tahu di kota ini ada Benteng Marlborough, lewat hasil postingan teman di laman facebooknya. Saat beberapa kawan mengetahui bahwa saya akan menuju ke Bengkulu, mereka hanya saling pandang, "Di Bengkulu ada apa ya?". Saya cuma menaikkan bahu tanda ketidak tahuan. "Saya cuma tahu ada benteng dan pantai disana".
Bengkulu, ternyata memiliki kedekatan sejarah dengan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Benteng Marlborough, Rumah Fatmawati-Soekarno, rumah pengasingan Bung Karno dan Masjid Jamik Bengkulu menjadi saksi bisu yang masih tegak berdiri. Meski cuma sekilas, cuma beberapa menit semata, menapakkan kaki di sudut-sudut sejarah kota Bengkulu memberikan sedikit torehan imajinasi di kepala saya.
Klo dirimu sama temen2 mo ngetrip ke Bengkulu kabar2 mbak. Aku ya masih punya PR di Bengkulu. Terutama ke kampung Lebong Tandai.
ReplyDeleteOkay mas mawi..
Deletesaya juga punya PR banyak nih di Bengkulu..
Bengkulu kalo menurut gw ngak ada yg menarik yaaa hahaha #kabur
ReplyDeletewoo bodo amat deh mas cumi..
Deleteyang penting saya bisa tetap jalan2 wooo..
aku belum tahu tempat wisata yang ada di bengkulu.. hehe
ReplyDeleteiyaa.. belum banyak yang tahu soal wisata di bengkulu euy
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWahh maaf, saya kurang tahu mas, karena 2 kali saya ke Bengkulu karena dinas kantor, jadi penginapan sudah ada yang ngurusin. Mungkin yang lainnya bisa bantu??
Delete