Kota Pati, Jawa Tengah. Meski ini merupakan kota kelahiran saya dan tempat saya bersekolah di bangku SMA, namun tidak banyak hal yang biasa saya lakukan di kota ini kerap kali saya pulang. Biasanya saya hanya berdiam diri di rumah sambil ngobrol dengan orangtua saya ataupun ngikut kemanapun ibu atau bapak saya pergi.
Namun libur lebaran tahun ini sedikit berbeda. 2 hari saya pulang saya ingin mengunjungi sebuah waduk yang tidak jauh dari kawasan perumahan saya. Waduk itu bernama waduk Gunungrowo yang terletak di desa Sitiluhur, kecamatan Gembong, kabupaten Pati, Jawa Tengah. Waduk di kaki gunung Wadi ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda, sekitar tahun 1918 hingga 1925. Luas arealnya mencapai 320 hektar.
Hari itu masih pagi sekitar pukul 09.00 di bulan puasa. Tidak ada warung yang buka ataupun pengunjung yang datang seperti kami. Kalaupun ada hanya beberapa orang dengan menggunakan motor untuk sekedar melintas ataupun yang berniat untuk memancing. Ya, waduk Gunungrowo ini bukan semata objek wisata mata yang hanya bisa dillihat. Disini banyak orang yang datang untuk memancing gurame dan nila yang kabarnya sengaja ditebarkan oleh pemda setempat di waduk ini.
Suasana sepi ini memang paling enak untuk hunting dan memancing dengan tenang, hanya obrolan bersama teman dan kesunyian yang memukau yang menemani, sambil sesekali terdengar kicauan burung di kejauhan. Tak hanya ikan, di waduk ini terlihat beberapa nelayan mencoba menyerok rezeki dari udang rebon yang juga menghuni kawasan ini. "Lumayanlah bisa dapat sekilo dua kilo di waduk ini" ujar seorang nelayan saat saya dekati.
"Saya beli rebonnya pak. Ini uangnya" sambil menyodorkan selembar Rp.20.000,-. Sekantong kecil yang penuh dengan udang rebon yang masih segar pun berpindah ke tangan saya disambut dengan senyuman di wajah bapak nelayan.
Ini sepi yang menyenangkan. menikmati alam sambil duduk di pinggiran waduk, atau dari balai-balai di seputaran waduk yang disediakan oleh penduduk setempat untuk para pengunjung sambil menikmati hidangan. Di waduk Gunungrowo ini memancing dan berteman sepi jadi kegiatan sambilan untuk menanti datangnya saat berbuka. (EKW)
Hari itu masih pagi sekitar pukul 09.00 di bulan puasa. Tidak ada warung yang buka ataupun pengunjung yang datang seperti kami. Kalaupun ada hanya beberapa orang dengan menggunakan motor untuk sekedar melintas ataupun yang berniat untuk memancing. Ya, waduk Gunungrowo ini bukan semata objek wisata mata yang hanya bisa dillihat. Disini banyak orang yang datang untuk memancing gurame dan nila yang kabarnya sengaja ditebarkan oleh pemda setempat di waduk ini.
Suasana sepi ini memang paling enak untuk hunting dan memancing dengan tenang, hanya obrolan bersama teman dan kesunyian yang memukau yang menemani, sambil sesekali terdengar kicauan burung di kejauhan. Tak hanya ikan, di waduk ini terlihat beberapa nelayan mencoba menyerok rezeki dari udang rebon yang juga menghuni kawasan ini. "Lumayanlah bisa dapat sekilo dua kilo di waduk ini" ujar seorang nelayan saat saya dekati.
"Saya beli rebonnya pak. Ini uangnya" sambil menyodorkan selembar Rp.20.000,-. Sekantong kecil yang penuh dengan udang rebon yang masih segar pun berpindah ke tangan saya disambut dengan senyuman di wajah bapak nelayan.
Ini sepi yang menyenangkan. menikmati alam sambil duduk di pinggiran waduk, atau dari balai-balai di seputaran waduk yang disediakan oleh penduduk setempat untuk para pengunjung sambil menikmati hidangan. Di waduk Gunungrowo ini memancing dan berteman sepi jadi kegiatan sambilan untuk menanti datangnya saat berbuka. (EKW)
duh ini foto waduknya keren banget dan indah sekali
ReplyDeleteiyaa.. kalau lagi sepi waduk ini memang enak dan indah banget buat difoto..
DeleteDuuh justru kalau sepi begini hanya penduduk sekitar yang ada aku malah sangat menikmati sekali.
ReplyDeleteiya mbak lina.. sepi begini emang paling enak buat menikmati suasana..
DeleteDuuh justru kalau sepi begini hanya penduduk sekitar yang ada aku malah sangat menikmati sekali.
ReplyDeletesepi yang menyenangkan :)
DeleteFoto paling atas keren bingits kakak.. :D
ReplyDeleteterima kasih..
Deleteitu 2 frame foto digabung jadi satu makanya warnanya agak sedikit beda langitnya..
hehehehe.
*belum jago edit foto*
eh iya keliatan ya sebelah kiri ahaha..
Deleteiyaa..
Delete*jadi malu sayah*
kira kira mistis nggak ya ? hoho,, tapi cantik juga sih waduknya
ReplyDeleteWahh kalo soal mistinya saya kurang paham deh..
Deletesoalnya kesana cuma sekedar niat cuci mata doang.
Beautiful photos! :)
ReplyDeletethank you very much, ms. Linda :)
Deletesangat interest dengan muslim traveler (y) salam kenal gan. jangan lupa berkunjung yah.
ReplyDeleteig : @mydaypack
by www.mydaypack.com
salam kenal juga gan.. :)
DeleteWah, Waduk gunungrowo! Bbrp tahun lalu pernah mampir ke sana. Memang cantik tempatnya. Bagi yg suka foto, semua sudutnya layak diabadikan. Begitupun bagi pencari sepi...
ReplyDeleteiyaa.. kalau mau mencari sepi disini sebaiknya menghindari weekend karena pasti ramai sekali euy
Delete