Saya cuma bisa pulang setahun sekali, setiap Idul Fitri atau
Idul Adha ke kota Pati. Saya memang pernah tinggal 3 tahun lebih sedikit di
kota dengan julukan Bumi Mina Tani ini untuk
bersekolah di bangku SMA. Usai orangtua saya pensiun, mereka pun pindah
dan menetap di kota ini untuk menikmati hari tuanya disini. Itu sebabnya yang
tadinya saya pulang kampung ke Sorong, Papua Barat, namun sejak tahun 2011
mudik saya berubah haluan ke kota Pati.
Tiap pulang ke Pati, saya selalu mendadak galau. Galau
antara mau tiap hari makan masakan ibu (namanya anak peratauan pasti hal utama
yang dirindukan adalah masakan ibu) atau mau berkeliaran di luar rumah
mencicipi makanan khas daerah Pati. Untungnya daya tampung perut saya oke, jadi
ya dua-duanya saja saya jabanin. Hahahaha.
Berikut ini beberapa kuliner di kota Pati, Bumi Mina Tani
yang telah saya sambangi dan menjadi favorit saya tiap kali mudik.
1. Nasi Gandul
Dari jaman dahulu kala, kalau ditanya apa
masakan khas kota Pati maka Nasi Gandul adalah pilihan nomor wahid alias yang
paling sering disebut-sebut dan ini juga merupakan kuliner favorit saya. Setiap
kali mudik, minimal 3 kali saya harus makan nasi gandul ini. Biar tidak mimpi
buruk. hehehe*apa hubungannya coba* Ngomong-ngomong, kuliner ini tidak ada yang
di gandul-gandul atau di gantung, itu hanya sekedar nama yang entah dari mana
asalnya.
Nasi gandul ini adalah sejenis nasi gulai
daging yang bumbunya terdiri dari kemiri, jahe, lengkuas, kencur dan lain-lainnya. Isi gulainya bisa dipilih, paru, daging, lidah, babat, atau jeroan lainnya,. Favorit saya adalah daging dan paru.
Rasanya, nikmat sekali. Biasanya sih saya minimal makan 1,5 porsi. Rata-rata 2-3 porsi dengan tambahan perkedel yang yummy. Kenapa saya makannya banyak?! Selain karena doyan, 1 porsi di warung ini menurut saya kekecilan buat ukuran perut saya yang luas euy. Wkwkwkwkwk.
Rasanya, nikmat sekali. Biasanya sih saya minimal makan 1,5 porsi. Rata-rata 2-3 porsi dengan tambahan perkedel yang yummy. Kenapa saya makannya banyak?! Selain karena doyan, 1 porsi di warung ini menurut saya kekecilan buat ukuran perut saya yang luas euy. Wkwkwkwkwk.
Seporsi nasi gandul panas seharga Rp.
12.000. Langganan saya sejak tahun 2001 adalah nasi gandul gajahmati (gajahmati
ini nama daerah yang katanya asal mulanya nasi gandul dibuat) yang berada di
jalan Panunggulan, persis di samping SMK Assalamah, Pati.
Saking sukanya sama nasi gandul ini saya
pernah mengajak adik sepupu saya untuk makan di warung langganan saya dan
malamnya dia langsung ngeluh “Hadooh mbak, iya sih situ jarang pulang dan makan
nasi gandul. Tapi gak 4 kali sehari juga makannya” protesnya. Hahahaha. Baru
sadar saya hari itu saya makan pagi, siang, sore dan malam dengan nasi gandul.
2. Soto Kemiri
Sebenarnya saya tahu kuliner yang satu ini
baru beberapa tahun terakhir lewat mas Lostpacker yang ternyata orang Pati
juga. Makanya pas pulang ke Pati 2 tahun lalu, saya langsung bertanya ke Bapak
saya dimana sih letak soto kemiri yang terkenal itu. Saya pun diajak makan di
warung soto kemiri di Jalan Kyai Saleh
Awalnya saya pikir nama soto kemiri
karena soto ini menggunakan kemiri dengan jumlah lebih banyak dari biasanya. Namun ternyata, konon kabarnya, asal muasal nama soto kemiri ini berasal dari nama daerah bernama Duku Kemiri, Desa Sambirejo, Kabupaten Pati, jawa Tengah. Seporsi soto kemiri dibanderol dengan harga
Rp. 15.000.
3. Bakso Bandeng
Secara saya penggemar bakso, maka makan
bakso dimanapun tidak pernah saya lewatkan. Begitu pula saat mudik ke Pati.
Biasanya, bakso ikan yang saya makan adalah bakso tenggiri. Namun tahun lalu
saat pulang saya mulai melihat banyak bakso bandeng mulai bermunculan di kota
Pati. Kebetulan ibu juga bisa makan bakso bandeng karena rendah kolesterol dan
gak bikin tekanan darah beliau naik.
Bakso Bandeng yang direkomendasikan adalah
bakso bandeng di Rumah Makan Pondok Bandeng jalan Ahmad Yani, Pati. Disini tidak cuma bakso kuah, ada juga bakso
bandeng bakar. Seperti biasa, saya selalu pesan 2 porsi, 1 bakso kuah, 1 bakso
bakar. *lapar.com*
Itu dia beberapa kuliner favorit saya di kota Pati. Buat
yang melewati jalur pantura dari Semarang menuju Surabaya, sempatkan untuk
singgah di kota Pati, Bumi Mina Tani untuk mencicipi berbagai kuliner khasnya
yang enak dan gak bikin kantong jebol. (EKW)
Waksss kejam ... Sehari 4x makan nasi gandul hehehe, kasihan adekmu yg di ajak bosen2 deh
ReplyDeletehahahaha.. lagi kangen mas cum karena udh lama tidak pulang..
Deletejadi harus 4 kali bar gak mimpi buruk..
wkwwkwkwk..
bakso bandeng unik banget, jadi pengen coba
ReplyDeleteiyaa.. enak lho..
Deletebeda sama bakso ikan lainnya
Kami Dona Doni Resto, Pool & Spa juga ada di Pati. Kami mengundang anda untuk hadir di tempat kami.
ReplyDeleteJl, Kol. Sugiono Gg. Anugerah Kav. I No.100, Winong, Pati, Ngagul, Winong, Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59112
(0295) 385112
terima kasih.. saya memang ada niat mau menyambangi Dona Doni min.. mudah-mudahan secepatnya yaa.
Delete