Jadi jurnalis itu meski sering dapat tugas negara yang jadwalnya luar biasa padatnya, tapi terkadang bisa juga tuh dapat waktu kosong seharian. Contohnya saat saya ditugaskan ke Kupang, setelah komunikasi dengan narasumber yang bersangkutan ternyata dia tidak bisa bertemu esok hari karena masih di kota lain. Otomatis jadwal satu hari langsung kosong karena seharusnya saya mengikuti jadwal narasumber tersebut seharian. Terus kalau dapat jadwal kosong ngapain dong?! Ya cari spot menarik untuk dikunjungi lahhh. Sayang-sayang mobil rental kalau nganggur seharian, apalagi kantor yang bayarin. Hahahaha.
Tanya-tanya sama supir yang orang lokal, dia pun menawarkan untuk melihat air terjun di daerah Soe. Hehh?! Nusa Tenggara punya air terjun? Bukannya ini daerah dataran rendah ya?! Hmm. Sebaiknya mari kita kunjungi air terjun yang katanya air terjun paling bagus di kabupaten Timur Tengah Selatan itu meski ekspektasi saya tidak terlalu yakin dengan kata "bagus" karena notabene pulau Timor adalah dataran rendah. Maka meluncurlah saya menuju ke daerah Soe, yang berjarak sekitar 2 - 3 jam dari kota Kupang.
Memasuki kota Soe, saya masih yang pesimis soal air terjun ini. Soalnya, kayaknya sih jalanan rata-rata aja tuh, kalau pun ada tanjakan juga sepertinya tidak lebih dari 15 derajat dah. *sotoy mode ON*. Begitu pun saat mobil memasuki kawasan pedesaan dan hutan pinggiran kota hingga memasuki lahan parkir kawasan wisata air terjun tersebut, saya masih skeptis. Saya mendengar suara air sih, tapi masih mikir "Ahh itu paling sungai yang punya sedikit tanjakan".
Setelah menuruni beberapa anak tangga saya baru bisa bertemu dengan sungai dan air terjunnya. Saya terpesona melihat kawasan sekitar air terjun yang rimbun dengan pepohonan yang menjulang tinggi. Selain itu, saya melihat aliran air semakin lama semakin menurun ke bawah sana. Okelah kita menjelajah pinggiran sungai dan air terjun ini untuk tahu berapa ketinggiannya.
Okelah. Saya salah sangka mengenai air terjun ini. Ternyata memang bagus dan cantik. Saya yang berkeliaran hingga agak sedikit ke bawah saja cuma bisa menghitung ada 11 level atau tingkat di air terjun ini. Mau kelayapan ke bawah lagi, ngeri ketemu ular euy. Lagipula jalan keluar masuk air terjun ini berada di bagian atas. Jadi setelah menuruni beberapa tingkat, saya pun memutuskan untuk menyudahi kegiatan mendaki di air terjun ini.
Ternyata meski merupakan dataran rendah yang saya kira tandus ini, NTT masih punya beberapa tempat yang menarik dan menyegarkan seperti air terjun Oehala ini. Hmm.. kira-kira apalagi yang bisa saya temui kalau main-main ke NTT lagi ya? BTW. cuma satu kekecewaan saya saat tiba di air terjun ini. TIDAK BAWA BAJU GANTI JADI GAK BISA BERENDAM CANTIK DISINI!! *Nangis di bawah pohon* (EKW)
Tanya-tanya sama supir yang orang lokal, dia pun menawarkan untuk melihat air terjun di daerah Soe. Hehh?! Nusa Tenggara punya air terjun? Bukannya ini daerah dataran rendah ya?! Hmm. Sebaiknya mari kita kunjungi air terjun yang katanya air terjun paling bagus di kabupaten Timur Tengah Selatan itu meski ekspektasi saya tidak terlalu yakin dengan kata "bagus" karena notabene pulau Timor adalah dataran rendah. Maka meluncurlah saya menuju ke daerah Soe, yang berjarak sekitar 2 - 3 jam dari kota Kupang.
Memasuki kota Soe, saya masih yang pesimis soal air terjun ini. Soalnya, kayaknya sih jalanan rata-rata aja tuh, kalau pun ada tanjakan juga sepertinya tidak lebih dari 15 derajat dah. *sotoy mode ON*. Begitu pun saat mobil memasuki kawasan pedesaan dan hutan pinggiran kota hingga memasuki lahan parkir kawasan wisata air terjun tersebut, saya masih skeptis. Saya mendengar suara air sih, tapi masih mikir "Ahh itu paling sungai yang punya sedikit tanjakan".
Setelah menuruni beberapa anak tangga saya baru bisa bertemu dengan sungai dan air terjunnya. Saya terpesona melihat kawasan sekitar air terjun yang rimbun dengan pepohonan yang menjulang tinggi. Selain itu, saya melihat aliran air semakin lama semakin menurun ke bawah sana. Okelah kita menjelajah pinggiran sungai dan air terjun ini untuk tahu berapa ketinggiannya.
Okelah. Saya salah sangka mengenai air terjun ini. Ternyata memang bagus dan cantik. Saya yang berkeliaran hingga agak sedikit ke bawah saja cuma bisa menghitung ada 11 level atau tingkat di air terjun ini. Mau kelayapan ke bawah lagi, ngeri ketemu ular euy. Lagipula jalan keluar masuk air terjun ini berada di bagian atas. Jadi setelah menuruni beberapa tingkat, saya pun memutuskan untuk menyudahi kegiatan mendaki di air terjun ini.
Selama ini NTT memang dikenal tandus dan gersang, ga nyangka masih ada air terjun yg melimpah gitu debit airnya.
ReplyDeleteIyaaa.. saya juga gak nyangka ada air terjun sebagus ini di NTT..
Deleteampe sempat bengong gitu di TKP
hahaha
Duh, duh gak fokus aku mah sama airnya itu. Gak tau kenapa semacam curug gini aku sangat suka. Pengen deh bisa ke tempat gitu. Udah lama banget ke curug, terakhir satu tahun yang lalu. Itupun airnya surut karena kemarau. Aemoga bisa kesit :)
ReplyDeletePadahal beredem aja, Mba. Nanti juga kering sendiri. Kan sayang udah kesitu..hehe
Duhhh.. kalau ingat itu.. rasanya..
Delete*hiks.. hiks.. hiks..*
Sayang banget gak bawa baju ganti haha. Padahal kayaknya seru tuh nyemplung
ReplyDeleteIyaaa mbak..
Deletenyesel gak bawa baju ganti..
*nangis di pojokan kamar*
wah air terjun ini kapan aku bisa kesana,ohiya kenapa ga singgah sekalian ke fatumnasi kak?
ReplyDeleteIya kalau udah kesini dan ada kendaraan sendiri yang bisa diajak naik bisa lanjut ke Fatumnasi yang makin bikin hilang image kalo Timor daerahnya panas
Delete@ranselusang: waktu itu belum tau soal Fatumnasi. lagipula sampai disini aja udh agak sorean dan ngejar waktu juga buat ke goanya yg ternyata gak kekejar juga karena matahari sudah keburu terbenam
Deletehiks..hiks..hiks..
@BaktiarSontani : iya sih.. tapi yaa blm tau juga soal fatumnasi, sehari di TTS cuma bisa ke kolbano sama air terjun ini deh.. jauh2 aja jaraknya nih 2 objek wisata padahal di kabupaten yang sama euy..
uwaaaaah, aku jrg banget liat air terjun yg berundak2 gini :).. Bagus bangetttt... kalo wisata kemana2, aku memang lbh seneng liat air terjun krn kebanyakan pasti lokasinya sejuk :).. daripada pantai yang panas, mending berendamnya di air terjun ya mba :D
ReplyDeleteiyaaa.. apalagi NTT yang panas begitu.. ketemu air terjun ini langsung ademnya nyess ampe ke hati euy..
Deletesaya juga awalnya berfikir bahwa di NTT ga ada air terjun, tapi ternyata ada ya.. dan ngademin banget tu berendam disana...
ReplyDeleteiyaa.. gak nyangka ada tempat serimbun dan se adem ini di NTT..
DeleteIndonesia memang indah dan penuh kejutan yaa..
Wah bukannya NTT dikenal dg daerah yg kering ya mbak? Keren nih ada air terjun dan kolamnya pun berwarna biru. Like it.owowowow 😂
ReplyDeleteNahh.. itu dia..
Deleteternyata di daerah kering itu ada oase yang indah begini kan..
Indaonesia itu indah dan penuh kejutan euy..
Struktur geologi pulau timor mirip sama daerah gunung kidul. Sama-sama banyak batu karang, sama tandusnya, sama keringnha, dan sama sama banyak menyimpan keajaiban. Hahaha idiotraveler
ReplyDeletewahh.. saya belum pernah ke gunung kidul sih..
Deletemungkin suatu saat saya berkesempatan untuk mengunjunginya..
Setuju broooo Abeng...Sama juga daerah Tuban
DeleteKak... Saya asli dari daerah ini... Sangat berterima kasih karena Kaka sudah ikut memperkenalkan Oehala ini lewat tulisan KK ini.... Mau lebih banyak tau wisata lain di SoE...???
ReplyDeleteterima kasih kembali sudah membaca artikel saya ini...
Deleteiyaa.. saya ingin sekali tahu wisata lain di Soe, nanti mungkin suatu saat saya bisa main kesana lagi ya. Doakan saja.
Saya sangat bersedia jadi salah 1 sumber referensi buat KK...
DeleteHanya kalo KK mau traveling di wilayah SoE... Mesti persiapan fisik dan bekal yg cukup... Soal nya Medan yg mesti di tempuh lumayan berat.... Contoh hutan bonsai mini fatumnasi...