Dapat undangan blogger trip ke salah satu negara bagian di Malaysia, Perak tentu saja bikin saya kegirangan *norak-norak bergembira*. Hehehhehe.. Selama 10 hari perjalanan tersebut, saya dan 20 orang blogger, youtuber dan social influencer dari 10 negara mendapatkan kesempatan untuk ngubek-ngubek negara bagian di Malaysia yang mendapat predikat 9th best region to visit in the world oleh Lonely Planet ini.
Salah satu destinasi yang dituju adalah taman nasional Royal Belum yang terbentang di perbatasan Malaysia-Thailand ini. Hutan di taman nasional ini telah berusia 130 juta tahun, bahkan lebih tua dari hutan amazon lho. Kita berkesempatan berkeliling di danau Temenggor, danau buatan terbesar di Malaysia yang dibuat pada tahun 1975 dengan menggunakan house boat selama 2 hari 1 malam.
House boat kami bertolak dari dermaga pulau Banding, menyusuri dan memasuki wilayah hutan Royal Belum secara perlahan selama beberapa jam. Sepanjang perjalanan mata dimanjakan dengan teduhnya pepohonan rimbun di sepanjang danau dengan kicauan burung dan suara serangga yang menggema dari dalam hutan.
Setelah beberapa jam menyusuri danau, akhirnya house boat sampai juga di tempat tujuan kita, sebuah resort alam di pinggiran danau Temenggor. Di Malaysia bentuk bangunan seperti ini sering disebut sebagai chalet. Begitu sampai kita diizinkan untuk bermain bamboo rafting atau getek bambu dengan syarat utama harus pakai jaket pelampung, baik yang jago berenang, apalagi yang tidak bisa berenang. "Air disini punya kedalaman hingga lebih dari 50 meter dan punya tekanan air bisa menghisap ke kedalaman, beda dengan laut yang tekanannya justru ke atas" ujar pakcik Abd. Raheem Mohammad dari Destination Perak. Secara saya juga tidak jago-jago amat berenang mah yaa pakai pelampung lah yaa.
Dengan 3 buah getek itu, seluruh peserta turun ke danau dan bahkan beberapa crew Empayar Awan Biru juga ikut menikmati hangatnya air danau. Ehh iyaa air danau cukup hangat lho, padahal sempat kepikiran bakal dingin banget karena dikelilingi hutan rimbun nan lebat.
Kita tidak hanya sekedar main-main getek dan hilir mudik di sekitar danau. Ada permainan dimana kita ditantang siapa yang paling terakhir bisa berdiri di atas rakit bambu. Jika ada yang naik ke rakit maka boleh didorong hingga jatuh ke danau dan kalau jatuh, boleh naik lagi ke rakit kalau mampu. Nah cowok-cowok macam Hosik, Luke dan Yohoney (Korea), Yuki (Jepang), James (Kanada), Woo Jong (USA) mulai deh pemanasan dan saling dorong-dorongan, hingga jatuh lalu naik lagi dan jatuh lagi berkali-kali. Yahh Namanya juga cowok, tenanganya banyak! Saya juga tidak mau kalah ah.. Beberapa peserta cewek seperti Ping (Thailand) dan Astari (Indonesia) bisa saya dorong dengan mudah.
Sebenarnya saya sudah didorong jatuh ke danau oleh Hosik dan Luke yang lalu sibuk dorong-dorongan sama si James. Namun saya berhasil naik lagi saat Luke berhasil didorong jatuh oleh James dan Hosik. Tinggallah si Hosik dan James yang sibuk dorong-dorongan lalu saya pun diam-diam berusaha naik kembali ke rakit dan setelah berhasil naik, melihat nih dua cowok tidak menyadari kehadiran saya, akhirnya dengan sedikit tenaga saya dorong mereka (kebetulan udah pada di ujung rakit) dan sukses lah mereka berdua jatuh ke danau. Hahahaha. Dan ternyata saya yang terakhir berdiri di atas rakit. Cowok-cowok lainnya sudah pada kelelahan karena mereka sudah bolak-balik jatuh dari rakit lebih dari 3 kali. Jadinya saya yang menang dong. Yeay!!
Main-main di danau ampe puas dan lemas banget deh pokoknya dan akhirnya baru pada mau naik setelah dikasih tahu makan malam barbeque ayam dan ikan sudah mau hampir selesai. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Sudah menjelang magrib juga sih. FYI magrib dan matahari terbenam di Malaysia pada pukul 19.25 waktu setempat.
Secara kamar mandi di house boat cuma ada 2, saya memutuskan untuk mandi paling belakangan saja. Alasannya? Pengen makan duluan!! Hahhahha.. ehh tidak kok. Alasan aslinya karena saya satu-satunya peserta berjilbab yang notabene bakalan lama untuk ganti bajunya. Bandingkan sama cowo-cwo yang bisa masuk kamar mandi cuma bawa peralatan mandi dan celana pendek. Saya mah bawaan bajunya aja segambreng. Kalau soal mandi mah cepat lahh, rekor sih 5 menit. *itu mandi apa cuci muka woyy* wkwkwkwwk
Ternyata karena antriannya yang panjang, yasudlah saya makan duluan. Baju, celana dan jilbab yang sudah mulai perlahan mengering pun mulai membuat malas untuk berganti baju. Dan seperti biasa, habis makan bawaannya ngantuk setengah mati, apalagi tadi abis main air plus main dorong-dorongan di atas getek untuk jadi "penguasa" getek yang saingannya cowo-cowo yang berbadan lebih besar daripada saya, dan saya menang lhoo.. *bukti foto nunggu dari pakcik Dino, fotografer dari Malaysia yang mendampingi kami selama beberapa hari* Otomatis SMT lah saya, Setelah Makan Tidur di pelataran lantai 2 house boat. Wkwkkwk
Keesokan paginya, setelah sarapan, saya berniat untuk mandi saat didekati oleh pakcik Dino dan ditanya, "kamu mau ikut ke air terjun gak? Ini salah satu air terjun terbagus di Royal Belum lho". Yahh dapat iming-imingan air terjun bagus mah saya iyakan lah yaa. Lalu mikir, kalau ketemu air terjun mah nanti basah-basahan kan ya?! Yowes, mandi ditunda, abis dari air terjun aja, tohh ini baju yang kemarin dipakai terjun dan main bambu rafting juga kan. Sekalian basah dan kotor lagi aja deh. Berang-berang bawa tongkat, Berangkat!! Menuju air terjun Sungai Kooi. Di air terjun setinggi kurang lebih 30 meter ini ya tentu saja saya langsung nitip kamera sama teman lalu duduk-duduk dengan santailah dengan beberapa teman di bawah curahan air terjun yang dingin itu.
Usai main-main di air terjun sungai Kooi, saya pun bermaksud untuk segera mandi dan berganti baju saat dapat woro-woro kalau kita akan menuju ke air terjun yang kedua, air terjun sungai Ruok. Yahh.. mandinya ditunda lagi deh. Main air dulu yaa.. biar sekalian basah dan kotor nih baju. *ngeles* wkwkwkwk.
Jadi kesimpulannya setelah 3 kali baju saya basah kering di badan selama 2 hari 1 malam di Royal Belum, ternyata kulit saya badak juga ya. Kagak gatal-gatal lhoo.. hohohho. (EKW)
PS. Ternyata setelah melihat foto-foto, saya baru ingat sempat ganti celana panjang pas malam hari karena kedinginan pas tidur. Hehehhe.
Dermaga pulau Banding dari atas house boat |
Salah satu destinasi yang dituju adalah taman nasional Royal Belum yang terbentang di perbatasan Malaysia-Thailand ini. Hutan di taman nasional ini telah berusia 130 juta tahun, bahkan lebih tua dari hutan amazon lho. Kita berkesempatan berkeliling di danau Temenggor, danau buatan terbesar di Malaysia yang dibuat pada tahun 1975 dengan menggunakan house boat selama 2 hari 1 malam.
House boat kami bertolak dari dermaga pulau Banding, menyusuri dan memasuki wilayah hutan Royal Belum secara perlahan selama beberapa jam. Sepanjang perjalanan mata dimanjakan dengan teduhnya pepohonan rimbun di sepanjang danau dengan kicauan burung dan suara serangga yang menggema dari dalam hutan.
House boat menyusuri hutan Royal Belum |
Dengan 3 buah getek itu, seluruh peserta turun ke danau dan bahkan beberapa crew Empayar Awan Biru juga ikut menikmati hangatnya air danau. Ehh iyaa air danau cukup hangat lho, padahal sempat kepikiran bakal dingin banget karena dikelilingi hutan rimbun nan lebat.
Kita tidak hanya sekedar main-main getek dan hilir mudik di sekitar danau. Ada permainan dimana kita ditantang siapa yang paling terakhir bisa berdiri di atas rakit bambu. Jika ada yang naik ke rakit maka boleh didorong hingga jatuh ke danau dan kalau jatuh, boleh naik lagi ke rakit kalau mampu. Nah cowok-cowok macam Hosik, Luke dan Yohoney (Korea), Yuki (Jepang), James (Kanada), Woo Jong (USA) mulai deh pemanasan dan saling dorong-dorongan, hingga jatuh lalu naik lagi dan jatuh lagi berkali-kali. Yahh Namanya juga cowok, tenanganya banyak! Saya juga tidak mau kalah ah.. Beberapa peserta cewek seperti Ping (Thailand) dan Astari (Indonesia) bisa saya dorong dengan mudah.
Sebenarnya saya sudah didorong jatuh ke danau oleh Hosik dan Luke yang lalu sibuk dorong-dorongan sama si James. Namun saya berhasil naik lagi saat Luke berhasil didorong jatuh oleh James dan Hosik. Tinggallah si Hosik dan James yang sibuk dorong-dorongan lalu saya pun diam-diam berusaha naik kembali ke rakit dan setelah berhasil naik, melihat nih dua cowok tidak menyadari kehadiran saya, akhirnya dengan sedikit tenaga saya dorong mereka (kebetulan udah pada di ujung rakit) dan sukses lah mereka berdua jatuh ke danau. Hahahaha. Dan ternyata saya yang terakhir berdiri di atas rakit. Cowok-cowok lainnya sudah pada kelelahan karena mereka sudah bolak-balik jatuh dari rakit lebih dari 3 kali. Jadinya saya yang menang dong. Yeay!!
Main-main di danau ampe puas dan lemas banget deh pokoknya dan akhirnya baru pada mau naik setelah dikasih tahu makan malam barbeque ayam dan ikan sudah mau hampir selesai. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Sudah menjelang magrib juga sih. FYI magrib dan matahari terbenam di Malaysia pada pukul 19.25 waktu setempat.
Makan siang di houseboat |
Secara kamar mandi di house boat cuma ada 2, saya memutuskan untuk mandi paling belakangan saja. Alasannya? Pengen makan duluan!! Hahhahha.. ehh tidak kok. Alasan aslinya karena saya satu-satunya peserta berjilbab yang notabene bakalan lama untuk ganti bajunya. Bandingkan sama cowo-cwo yang bisa masuk kamar mandi cuma bawa peralatan mandi dan celana pendek. Saya mah bawaan bajunya aja segambreng. Kalau soal mandi mah cepat lahh, rekor sih 5 menit. *itu mandi apa cuci muka woyy* wkwkwkwwk
Ternyata karena antriannya yang panjang, yasudlah saya makan duluan. Baju, celana dan jilbab yang sudah mulai perlahan mengering pun mulai membuat malas untuk berganti baju. Dan seperti biasa, habis makan bawaannya ngantuk setengah mati, apalagi tadi abis main air plus main dorong-dorongan di atas getek untuk jadi "penguasa" getek yang saingannya cowo-cowo yang berbadan lebih besar daripada saya, dan saya menang lhoo.. *bukti foto nunggu dari pakcik Dino, fotografer dari Malaysia yang mendampingi kami selama beberapa hari* Otomatis SMT lah saya, Setelah Makan Tidur di pelataran lantai 2 house boat. Wkwkkwk
Keesokan paginya, setelah sarapan, saya berniat untuk mandi saat didekati oleh pakcik Dino dan ditanya, "kamu mau ikut ke air terjun gak? Ini salah satu air terjun terbagus di Royal Belum lho". Yahh dapat iming-imingan air terjun bagus mah saya iyakan lah yaa. Lalu mikir, kalau ketemu air terjun mah nanti basah-basahan kan ya?! Yowes, mandi ditunda, abis dari air terjun aja, tohh ini baju yang kemarin dipakai terjun dan main bambu rafting juga kan. Sekalian basah dan kotor lagi aja deh. Berang-berang bawa tongkat, Berangkat!! Menuju air terjun Sungai Kooi. Di air terjun setinggi kurang lebih 30 meter ini ya tentu saja saya langsung nitip kamera sama teman lalu duduk-duduk dengan santailah dengan beberapa teman di bawah curahan air terjun yang dingin itu.
Usai main-main di air terjun sungai Kooi, saya pun bermaksud untuk segera mandi dan berganti baju saat dapat woro-woro kalau kita akan menuju ke air terjun yang kedua, air terjun sungai Ruok. Yahh.. mandinya ditunda lagi deh. Main air dulu yaa.. biar sekalian basah dan kotor nih baju. *ngeles* wkwkwkwk.
Jadi kesimpulannya setelah 3 kali baju saya basah kering di badan selama 2 hari 1 malam di Royal Belum, ternyata kulit saya badak juga ya. Kagak gatal-gatal lhoo.. hohohho. (EKW)
PS. Ternyata setelah melihat foto-foto, saya baru ingat sempat ganti celana panjang pas malam hari karena kedinginan pas tidur. Hehehhe.
Special thanks to:
Organizer:
Empayar Awan Biru
Empayar Awan Biru
Sponsors:
Malaysia Inbound Tourism Association (MITA), Homestay Malaysia, Homestay Bagan Datok, Homestay Labu Kubong, Destination Perak, Tourism Malaysia, MB Inc., MK Land Inc., Koridor Utara, GetFi, Swiss Garden Hotel, Perak Agrotourism Resort, Bukit Merah Laketown Resort, Royal Belum Rainforest Resort, Casuarina Meru Hotel Ipoh
Malaysia Inbound Tourism Association (MITA), Homestay Malaysia, Homestay Bagan Datok, Homestay Labu Kubong, Destination Perak, Tourism Malaysia, MB Inc., MK Land Inc., Koridor Utara, GetFi, Swiss Garden Hotel, Perak Agrotourism Resort, Bukit Merah Laketown Resort, Royal Belum Rainforest Resort, Casuarina Meru Hotel Ipoh
Aku mau balik lagi nih ke Royal Belum. Sediih nggak nyobain air terjunnya. Dan sampe sekarang masih nungguin foto dari uncle Dino.
ReplyDeleteKuy lahh balik kesana..
DeleteGw juga masih nunggu foto2 tuh dari si pakcik.
Tadi baca judulnya bingung sendiri, ini judulnya selesai apa belum. Ternyata emang nama air terjunnya Royal Belum ya? Kenapa namanya itu ya? Anyways... cerita tentang air terjun dan area Perak kok nggak banyak? Ayo cerita lebih banyak tentang air terjun ini!
ReplyDeleteiyaa.. itu nama taman nasional atau taman negaranya memang Royal Belum..
Deletekalau air terjunnya namanya ai terjun sungai Kooi dan sungai Ruok, berdasarkan nama sungai tempat mengalirnya..
ditunggu saja artikel lainnya tentang Perak ya kak mumun.. :*
Kamu kece banget sih kak, dapet undangan famtrip dari luar negeri. Btw namanya unik, Royal Belum, jadi sekarang masih bersahaja? *eh* *persoalan*
ReplyDeleteAlhamdulillah rezeki..
DeleteIyaa nama taman negerinya memang unik dan masih bersahaja dengan hutan lebatnya yang berusia 130 juta tahun itu lhoo
Kece banget jalan-jalannya. Saya kapan dapat undangan kaya gitu, ya.
ReplyDeleteAlhamdulillah punya jejaring teman di Malaysia..
DeleteInsya Allah semoga mash Fakhruddin bisa dapat invitasi famtrip suatu saat nanti yaa..
Amin!!
woooow aku baru tau nih dan belum pernah ke taman nasional Royal Belum ini ... eh eh seneng banget sih jalan2 gratis.
ReplyDeletealhamdulilah ada rejeki.. TN Royal Belum keren lhoo..
Delete