Karena sebelumnya saya
sudah pernah ke Bangkok dan mengunjungi Wat Arun, Wat Pho, Dusit Zoo, Vimanmek
Mansion dan Grand Palace, saat kunjungan ke dua kalinya ini saya bingung mau
kemana. Pengen ke Ayuthaya, tapi saya baru saja dari Angkor Wat yang begitu mempesona
dan membekas di hati sehingga saya takut njomplang dan kecewa saat mengunjungi
Ayuthaya nantinya. Akhirnya saya memutuskan akan mengunjungi Ayuthaya di lain
waktu.
Baca juga : Mengenal Kawasan Angkor di Siem Reap
Untungnya hostel tempat
saya menginap punya beberapa peta objek wisata yang bisa dipinjam sehingga selama
beberapa hari peta tersebut saya bawa kemana-mana. Secara saya orangnya memang
suka wisata sejarah dan budaya, maka tentu saja incaranya ya objek-objek wisata
tersebut lah ya. Setelah hampir 2 jam melihat peta dan menimbang-nimbang sambil
ngunyah sarapan di hostel, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi sebuah
benteng di tepi sungai Chao Phraya.
Benteng Phra Sumen, Bangkok, Thailand |
Benteng itu adalah Phra Sumen.
Sebelum pergi kesini saya sempat menanyakan soal benteng ini ke pemilik hostel
dan melihat dia garuk-garuk kepala sambil berusaha mencari data soal itu, saya
tahu benteng ini bukan objek wisata terkenal di Bangkok. Ahh saya justru lebih
tertarik nih kalau belum banyak yang
tahu soal objek tersebut.
Meski terletak di pinggiran sungai Chao Phraya, namun lokasi benteng ini berada diantara 2 dermaga kapal reguler yaitu dermaga Phra Athit dan Rama Bridge 8. Dermaga terdekat adalah Phra Athit tapi saya memutuskan untuk turun di dermaga Rama Bridge 8 supaya bisa menikmati dan menyusuri jalanan lain kota Bangkok yang tidak banyak dilewati orang. Dari Rama Bridge 8 perjalanan ke Benteng Phra Sumen sekitar 30 menit jalan kaki.
Benteng Phra Sumen
dibangun pada tahun 1783 pada masa pemerintahan raja Rama 1 sebagai benteng
pertahanan dari serangan atau invasi potensial yang mungkin terjadi di perairan
sungai Chao Phraya kala itu. Benteng ini mendapatkan namanya dari mitologi
gunung Meru (cerita mitologi Hindu Budha tentang pusat dunia dan tempat tinggal
Dewa-Dewi). Benteng berbentuk segi delapan ini merupakan salah satu dari 14 benteng sekaligus menara pengawas kota yang dulu dibangun sebagai bagian dari kawasan Khlong Rop Krung,
salah satu kanal dalam kota Bangkok.
Salah satu kanal dalam kota Bangkok, Thailand |
Sayangnya benteng Phra
Sumen tidak boleh dimasuki oleh pengunjung karena di Bangkok cuma tersisa 2
benteng yang masih utuh, yaitu Phra Sumen dan Manakhan dari 14 benteng yang
dibangun. Mungkin hal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan cagar budaya dan
sejarah ini.
Benteng dengan cat putih
mencolok ini juga dikelilingi taman rumput dan pepohonan yang asri di pinggiran
sungai.
Setelah lelah berjalan di siang hari menuju benteng ini, leha-leha di
bawah pohon sambil menikmati semilir angin sungai tentu saja nikmat rasanya.
Alhasil saya pun tanpa sadar tertidur pulas saat berbaring di bawah pohonnya
selama setidaknya 30 menitan. Hahahaha. *Pelor mode ON*. Ehh tetapi bukan saya
saja lho yang tidur-tiduran di taman sekitar benteng ini. Ada beberapa turis,
baik lokal maupun turis asing yang juga pada menggelar tikar dan rebahan di
tamannya. Ada yang sambil baca buku, mendengarkan musik, bahkan beneran tidur
seperti saya. Hehehe.
Taman di sekitar benteng Phra Sumen, Bangkok, Thailand |
Taman di sekitar benteng Phra Sumen, Bangkok, Thailand |
Deretan cafe dan resto di depan benteng Phra Sumen, Bangkok, Thailand |
Sepertinya kawasan
benteng ini memang terkenal untuk tempat bersantai dan menikmati suasana. Jika
lapar, di depan benteng ini terdapat deretan kafe dan restoran yang bisa buat
tempat hunting kulineran atau sekedar kongkow-kongkow cantik sambil nyeruput
kopi atau milk tea khas Thailand. (EKW)
Hehe, itu sempat tertidur sampe setengah jam :) memang enak kayaknya tuh, silirrr kalo bahasa jawanya...
ReplyDeleteiya mas..
Deleteapalagi emang cuaca dan anginnya mendukung..
pelor deh.. hehehe
Gedungnya ala-ala white house gitu yak....
ReplyDeleteiyaaa.. putih-putih begini kalau siang bolong silau euy..
DeleteWeh tempat adem gini emang rawan bikin mata berat.. jadi inget waktu di Candi Prambanan juga sempet tidur dibawah pohon2 yang rindang begini
ReplyDeleteiyaaa.. kalau siang bolong ketemu pohon rindang emang bawaannya pengen rebahan dan tidur yaa.. wkwkwk..
DeleteKAlau lihat benteng Phra Sumen bagus banget ya. Suasananya indah banget.
ReplyDeleteiyaa makanya enak buat leha-leha cantik di pinggiran sungai Chao Phraya
Deletekok aku lebih tertarik sama tempat ngademnya daripada bentengnya ya? wkwk. anyway makasih infonya mbaak. pengen deh suatu hari nanti bisa jalan2 kayak mbaknya juga :')
ReplyDeletemungkin karena bentengnya kecil dan tidak dizinkan masuk kali ya..
Deletemakanya banyak yang lebih suka nongkrong di tamannya sambil tidur-tiduran.
Insya Allah suatu saat bisa jalan2 juga melihat dunia ya mbak. Amin!
Sepertinya memang Teh Endah ini lelah, jadi saja tertidur, apalagi melihat suasana yang adem, dan sepertinya memang cocok untuk tidur..hehe
ReplyDeleteBangunannya bagus ya, Teh,, jadi pengen kesitu juga..
Salam kenal ya, Teh..
kemungkinan juga begitu mas, abis jalan kaki jauh di siang bolong jadi ketemu tempat rindang dikit langsung rebahan deh.. hehehe
DeleteSalam kenal juga :)
tempatnya kelihat enak dang nyaman bnget tuh kak, kayak yang adem gimnaa gituh hhe..
ReplyDeletetempat ini memang paling enak buat ngaso di siang hari. apalagi Bangkok di siang hari panas euy!
DeleteWew jalan2nya ke tempat yg anti mainstream :D
ReplyDeleteItu tamannya emang menggoda bgt buat ditidurin.. Tapi itu enggak banyak tokai kucing kan kalau tiduran di rumputnya? ahaha..
-Traveler Paruh Waktu
iyaa.. soalnya yang lainnya udh pernah soalnya. hehehe..
Deleteso far sih pas keliling 2 kali di benteng ini tidak ada kotoran binatang sih.. cukup bersih jadi aman untuk ditidurin.. saya malah tidurnya ditemani sama kucing liar yang kebetulan lewat situ. hahahaha
Bersih ya mbak tempatnya, nah mengunjungi tempat sejarah ini juga bisa nambah wawasan dong pastinya, tidak sekedar plesiran mencuci mata saja ya. Ternyata deretan cafe dan resto tidak hanya ada di pusat kota setiap kota di Indonesia. Tetapi juga di negara ini ya xixi, kerennn
ReplyDeleteDi beberapa ibukota negara banyak kok daerah yang punya deretan cafe dan resto seperti ini.. biar turisnya bisa pada shopping turis.. hehehe
DeleteNegaranya bersih dan nyaman ya buat pengunjung. Btw mengunjungi tempat bersejarah seperti ini akan membuat kita jadi tambah wawasan nya ya. Tidak sekedar plesiran semata hehe. Deretan cafe dan restonya pun nampak rapi dan ternyata tidak hanya di Indonesia saja, disini pun juga bisa memanjakan pengunjung ya
ReplyDeleteareal di sekitar benteng ini cukup bersih jadi enak buat jalan2 dan leha2 menikmati atau menghabiskan waktu disini
Deletepadahal aku menunggu foto kamu ketika bangun tidur kak.
ReplyDeleteSebagai bukti kalau udah ileran kemana mana hahaahaha
kamu bukannya udah punya banyak fotoku ileran di kamar kos mu?
Deletewkwkwkwkwk..
Waaaa kapan bisa kesitu yak.. Hhh
ReplyDeletekapan saja boleh mbak. :)
Delete