Wilayah taman nasional merupakan salah satu wilayah yang susah-susah gampang untuk dimasuki. Jangan di negara lain, di negara sendiri pun tidak banyak yang bisa memasuki wilayah taman nasional, kecuali ikut open trip atau travel agent atau memang punya kenalan ranger, guide atau penduduk lokal di sekitar taman nasional.
Itu sebabnya saat ada kesempatan mengunjungi salah satu wilayah taman nasional di Malaysia tentu saja tidak saya lewatkan. Taman nasional yang akan saya kunjungi adalah Royal Belum, yang terletak di dekat bagian paling utara Malaysia, dekat dengan perbatasan Malaysia - Thailand. Royal Belum ini sebenarnya juga merupakan bagian dari Belum - Temenggor Forest Complex (BTFC) dimana sebagian areal BTFC ini juga termasuk kawasan hutan di Thailand.
Kawasan Royal Belum, di Perak, Malaysia |
Lewat kegiatan Blogger Trip Social Influencer Fest 2017, saya dan beberapa blogger dan social influencer dari berbagai negara berkesempatan mengunjungi dan menyusuri sedikit wilayah Royal Belum dengan menggunakan houseboat. Oh ya, Royal Belum ini juga terdapat kawasan militer Malaysia, jadi, ada beberapa tempat yang dimana kita tidak boleh memotret karena hal tersebut. Selain itu area di hutan ini hampir semuanya blank spot atau tidak ada sinyal sama sekali. Jadi mending pasang mode flight di hape biar tidak kehabisan batere.
Untuk menyusuri kawasan Royal Belum ini kami menggunakan houseboat yang memiliki luas 8 x 20 meter, cukup untuk menampung maksimal 30 orang dan 6 orang crew. Houseboat ini didesain setinggi 2 lantai dengan lantai dan dinding kayu. Ada 2 kamar mandi di dalam houseboat ini dimana salah satunya adalah toilet.
Houseboat menyusuri kawasan Royal Belum, Perak Malaysia |
Tujuan pertama yakni melihat lebih dekat kehidupan suku Jahai yaitu suku asli yang menghuni pedalaman hutan ini. Rambut keriting, kulit cokelat kehitaman, hidung pesek, dan mata biru. Itulah ciri fisik yang paling mencolok dari penduduk Suku Jahai, mirip dengan orang Papua.
Kampung Aman Damai suku Jahai di Royal Belum |
Suku ini menempati beberapa kawasan Royal Belum di Grik, Perak, Malaysia. Total suku Jahai di kawasan Royal Belum mencapai 3.000 orang yang tersebar di 13 kampung. Salah satu kampung suku Jahai yang kami datangi adalah yang tinggal di sebuah pulau kecil bernama Kampung Aman Damai yang dihuni sekitar 105 orang yang menempati 17 rumah.
Kampung Aman Damai ini merupakan salah satu program pemerintah setempat untuk membuka lahan perkampungan bagi suku asli yang mendiami kawasan hutan lindung. Tujuannya agar penduduk nomaden ini tidak berpindah tempat lagi dengan membabat hutan lindung.
salah satu sudut kampung Aman Damai suku Jahai di Royal Belum Perak, Malaysia |
Begitu sampai di kampung Aman Damai, para tetua kampung menerima kami di sebuah aula atau rumah panggung yang disebut sebagai Rumah Sewang. Kata sewang diambil dari nama tarian tradisional suku ini. Tari Sewang biasanya juga dilakukan untuk menyambut pengunjung atau wisatawan seperti sebuah ucapan selamat datang. Tapi saat kami kesana tidak ada tarian selamat datang ini. Sepertinya tarian ini dipentaskan pada waktu tertentu saja.
Selain menjadi tempat berkumpul para tetua untuk bermusyawarah atau melakukan kegiatan lainnya, Rumah Sewang juga digunakan sebagai tempat diadakannya ritual pengobatan penduduk yang sakit, ritual penghormatan kepada penduduk yang meninggal dunia, dan ritual mengenang leluhur. Suku Jahai menganut paham Animisme.
Para pemuda suku Jahai di Royal Belum |
Anak-anak suku Jahai di Royal Belum. Mirip orang Papua kan?! |
Ngobrol bersama remaja suku Jahai di Royal Belum, Malaysia Picture by Pakcik Dino |
Selain menikmati canda tawa dengan penduduk suku Jahai, sore itu, saya dan beberapa teman mencoba menggunakan sumpit yang biasa digunakan untuk berburu. Sumpit ini terbuat dari bambu sepanjang 2 meter. Secara bergantian kami diajari untuk menembak sasaran sejauh kurang lebih 5 meter itu. 2 kali kesempatan yang saya dapatkan berhasil mengenai sasaran meski tidak tepat ditengahnya.
Belajar menyumpit dengan suku Jahai di Royal Belum |
Yang mau ke air terjun mana suaranyaaaa... Picture by Pakcik Dino |
Air Terjun pertama yang saya kunjungi adalah air terjun sungai Kooi setinggi 30 meter. Untuk sampai ke air terjun ini kita harus memasuki sungai kecil dengan speedboat lalu berjalan menyusuri hutan yang cukup rimbun sekitar 30 menit.
Air terjun sungai Kooi di Royal Belum |
Debit airnya air terjun Sungai Kooi saat itu tidak terlalu besar. Namun, namanya juga ketemu air terjun, ya wajib basah-basahin dong dibawah guyuran airnya. Saya dan beberapa blogger lainnya asyik bercengkerama sekitar 30 menit dibawah guyuran air terjun yang dingin.
Air terjun sungai Kooi di Royal Belum |
mari kita main air!! |
Air terjun pertama di sungai Ruok, Roya Belum |
Air terjun kedua di sungai Ruok, Royal Belum |
Sebenarnya di atas air terjun kedua sungai Ruok ini ada sebuah air terjun lagi. Namun areal air terjun ketiga ini dipagari kawat berduri. Saat saya bertanya kenapa air terjun ini dipagari seperti itu, ternyata karena di tengah air terjun ini terdapat pasir hisap. Jadi demi keamanan para peserta tour air terjun ini ditutup. Padahal sungai di air terjun itu dipenuhi ikan lho. Jadi pengen nyebur lagi! Namun demi keamanan diri sendiri saya hanya berfoto saja di pinggiran sungainya. Pantas saja untuk ke air terjun ini, guide meminta kami untuk membawa serta pelampung. Padahal air terjun sebelumnya pelampung disimpan di speedboat saat kami akan turun.
air terjun ketiga di sungai Ruok yang banyak ikannya, Royal Belum, Perak Malaysia |
Paket perjalanan wisata ke kawasan hutan hujan ini biasanya terdapat 2 jenis, yaitu paket 2 hari 1 malam dengan harga sekitar RM450 per paket. Ada juga paket 3 hari 2 malam dengan harga sekitar RM650 per paket. Semuanya paket termasuk asuransi perjalanan, makan 3 kali sehari, houseboat, guide dan tiket masuk.
Pesona alam di Royal Belum, Perak, Malaysia. |
Widiiih seru banget ini perjalanannya. Eh ternyata di Perak masih ada suku-suku adat terisolir gitu ya. Duh aku mah suka banget kalau ketemu roang-orang seperti mereka loh.
ReplyDeletesaya juga baru tahu soal suku ini pas diajak kesana sih. Kayaknya kalau di pedalaman Malaysia gitu masih banyak suku lainnya deh. Jadi pengen banyak eksplore deh
DeleteIndahnya... senangnya membaca blog adalah jadi banyak pengetahuan tentang banyak hal, seperti pesona alam royal belum ini.. jika tidak membaca blog ini saya tidak tahu ada nama daerah royal belum.. namanya juga unik jadi mudah diingat.. aarrhhhh jadi iri mau kesana jugaaaa
ReplyDeleteyuks mbak main kesana.. banyak tempat yang bisa dieksplore di Royal Belum. Saya aja pengen kesana lagi euy..
DeletePertama kali membaca tentang Suku jahai di blog ini. Kalau melihat senjata tradisional mereka yakni Sumpit bambu, mirip mirip dengan suku Dayak ya mbak.
ReplyDeleteDan sudah sering mendengar tentang Royal belum. Semoga suatu saat aku pun berkesempatan menginjak kaki di sana
saya pertama kali melihat mereka mirip banget sama orang Papua atau orang Nusa Tenggara, tapi kebudayaannya mirip Dayak. Unik lah pokoknya.
DeleteSemoga mbak evi juga bisa kesana yaa. kujuga pengen balik kesana euy.
Foto terakhir itu paling indah. Ngebayangin suasananya yang sunyi dan udaranya yang sejuk
ReplyDeletemakasih mbak. Suasana di Royal Belum memang sunyi senyap euy. cocoklah kalau buat yang senang kesunyian.
Deletewah seru juga yah jalan-jalan sambil mempelajari suku dan budaya orang lain
ReplyDeleteAlhamdulillah saya dapat kesempatan untuk menyambangi negara tetangga dan sedikit mengulik budayanya.
DeleteHampir sama dengan kita ya alamnya di sana. Mupeng ih mau juga ke sini hahaha makasih infonya mba jadi tahu sebelum pergi nanti.
ReplyDeleteiya memang mirip. berasa main ke Sumatera atau Kalimantan gitu deh.. apa pedalaman Papua deh. hehehe
DeleteKarena lokasinya lumayan jauh dari kota, maka penting banget untuk membawa powerbank dan baterai cadangan buat semua peralatan eletronik ya ka.. well note banget buat tips travelingnya.. Royal Belum ini tidak ada sinyal jadi handphone sebaiknya gunakan mode pesawat untuk menghemat baterai ya
ReplyDeleteIya.. sebenarnya di houseboat juga bisa ngecharge karena ada genset sih.. tapi ya terbatas gitu deh.
DeleteSeru banget ya pengalaman mengunjungi suku Jahai... ahhh aku pun tertarik melihatnya deh... apalagi lingkungannya masih alami dan budayanya menarik banget ya....
ReplyDeleteSehat sehat terus ya Kak, supaya bisa jalan jalan lagi... m
Thanks for sharing
Iya mbak. saya juga senang banget bisa mengunjungi mereka. ternyata masih banyak wilayah di negara tetangga yang belum kita ketahui yaa..
DeleteAmin! Amin! Makasih doanya.. doa yang sama buat kamu juga ya. :)
Aku pun baru denger Suku Jahai di Royal Belum, Malaysia lho. Dan iya emang mirip banget sama warga Papua ya
ReplyDeletesaya juga waktu lihat suku ini juga sampai mikir, ini bagaimana ceritanya mereka bisa ada disitu. katanya memang sudah lama mereka berdiam disitu sih.
DeleteKalo inget perjalanan ke Jahai ini yah, aku pengen minta file file foto ke pakcik itu huhuhu.
ReplyDeleteKuy lah kapan lagi kesana. Kangen uga sama orang orang Jahai.
Tapi Royal belum ini seru banget yah., Apalagi yang drama mas candra ngambek sama adik lo itu wkwkkw.
jadi mau ke Royal Belum lagi apa mau ke Indiahe nih??
Deleteehh dramak?? Dramak apaahh? kok akohhh tak tau?? apa gw lupa ya? hehehe
aku pikir orang malysia sama kayak kita gitu ras melayu aja yg ada kayak thai , ini ada suku jahai yg warna kulitnya mirip orang papua yah
ReplyDeletehutannya lebat banget keliatannya yah.
sama.. kupikir juga begitu.. ternyata ada suku lain yang belum saya tahu di Malaysia euy..
Deletenamanya juga cagar alam, ya gak boleh sembarang masuk sih jadinya masih asri dan lebat banget deh
Wahhh kira-kira kalau backpackeran kesini butuh budget berapa ya, apa ada perahu yang sengaja kesana mba
ReplyDeletekalau houseboat itu paketan 2 hari 1 malamnya sekitar 400-500 RM
Deletekalau yang 3 hari 2 malam sekitar 600-700 RM
kalau dari KL sepertinya harus sewa mobil untuk bisa ke Dermaga Pulau Bandingnya deh. disana ada Royal Belum Ecoresort juga sih
Seru banget nih! Saya baru pertama kali tahu ada suku Jahai, lho. Keren banget bisa ke sini.
ReplyDeleteIya mbak, saya juga baru tahu soal suku Jahai ini pas datang kesini.
DeleteAduh seger banget sih lihat air terjun nya, aku jadi pengen kesana, harus nabung dulu nih biar terwujud.
ReplyDeleteIya air terjunnya seger banget euy.. karena dikelilingi hutan rimbun jadinya masih alami banget.
DeleteNama daerahnya unik ya, Royal Belum, trus suku Jahai. Baru tahu saya. Ini nih serunya kalau blog walking, bisa dapat pengetahuan baru tentang banyak hal. Kapan ya saya bisa jalan-jalan ke Royal Belum ini juga? Itu loh, foto air terjunnya kayak manggil-manggil gitu... hahaha
ReplyDeleteIyaa.. Royal Belum memang menarik banget. banyak banget yang bisa dijelajahi disini, terutama suku Jahai itu lho. Yukks mbak kesana, saya juga pengen banget main kesana lagi euy.
DeleteDuh mupeeennngg. Jadi mau jalan-jalan!
ReplyDeleteYuks mbak jalan-jalan ke Royal Belum, seru lho.
DeleteWuah beruntungnya bisa mengunjungi negeri sebrang. Tempatnya bagus banget kayanya tertata gitu ada air terjun juga. Pengalaman dan perjalanan yang seru nampaknya
ReplyDeleteIya ini kawasan konservasi makanya masih alami banget dan peraturannya juga ketat. tapi jadi pengalaman yang seru bisa main kesini deh
DeleteDesanya bagus ya untuk di foto. Baru tau di negara seberang itu ada Suku tradisional yang masih kental adatnya, mirip seperti di Indonesia.
ReplyDeleteSalam,
Ogie
Iyaa.. desanya meski kecil tapi sudut-sudut desanya eksotis banget buat difoto euy. para warga sukunya juga eksotis banget buat difoto. senang deh pokoknya bisa main kesana
DeletePerjalanan yang sangat menarik sekali ini mba bisa berkunjung ke Royal Belum dan mengenal suku Jahai.
ReplyDeleteIya ceu lis, Royal Belum seru banget untuk dijelajahi. sepertinya masih banyak areal tersembunyi disana yang seru untuk didatangi.
DeleteWah blank spot malah bikin asyik jalan jalannya ya jadi tangan gak gatel aplot aplot ke sosmed.. fokus buat eksplor tempat indah itu
ReplyDeleteblank spotnya justru bikin senang ya mbak. jadi bisa fokus buat menikmati alam. benar-benar puasa teknologi nih disini. Merefresh badan jadinya.
DeleteWah pingin banget traveling jauh-jauh
ReplyDeleteyukss lah mas, langsung beli tiket kemana gituuu..
DeleteAku baru tahu ada yang namanya Suku Jahai di Malaysia yang memang mirip dengan saudara kita di Papua
ReplyDeleteiya mbak. katanya sih DNA mereka sama dengan suku bangsa negrito di afrika sana sih..
DeleteWah keren. Baru tau di malaysia juga ada orang seperti di papua
ReplyDeleteIya kak, saya juga baru tahu euy..
Deleteserunya bisa traveling ke alam terbuka. itu bawaannya pengen nyebur aja liat air terjun. mana airnya bersih lagi. btw, namanya lucu dah. Royal Belum. hehehe
ReplyDeletesaya memang selalu suka kalau diajakin traveling ke alam. senang aja hitu lihat pohon, sungai, laut, pantai dan lain-lainya. hehe
DeleteTernyata di daerah Melayu ada juga ya suku yang mirip dengan orang Afrika, keren banget pengalamannya Mba
ReplyDeleteIyaa.. kalau tidak diundang sama teman nih saya mungkin juga tidak bakal tahu soal suku Jahai ini.
Deleteseru bangetttt..., mudah2an kapan2 aku juga bisa main2 ke sana ya...
ReplyDeleteiyaa seru banget mbak. semoga bisa main kesana juga ya. Amin!
DeleteAku pikir judul blognya ngegantung. Ternyata memang namanya rotal belum ya. Jehehe
ReplyDeleteAlamnya masih asli banget ya mba. Indaaahhh...
Hahaha.. anda orang kesekian yang berpikir seperti itu. hehehe..
Deletemakanya harus banget main ke Royal Belum nih biar bisa tahu soal pesona alamnya.
ternyata Malaysia punya penduduk suku asli ya
ReplyDeleteiya mbak. saya pun baru tahu euy.
DeleteWah air terjunya mantep banget mbak,, masih lestari dan sejuk ya kalau dilihat :D
ReplyDeleteiya kak. soalnya hutan disana juga masih alami dan terjaga karena memang kawasan konservasi sih.
Delete