Napak Tilas Negeri Ginseng dengan Virtual Tour ke Korea

Menghadapi pandemi yang terus berlarut-berlarut tentu saja sebagian orang yang doyan travelingmacam sayaini jadi punya keinginan traveling yang meluap-luap. Apalagi kalau destinasinya merupakan tempat impian yang sejak dahulu ingin selalu disambangi.

Namun bagaimana caranya menyalurkan keinginan traveling yang meluap-luap itu di saat kaki sudah gatal ingii melangkah ke bandara dan mendengar pengumuman pesawat tujuan kita akan segera boarding???

Virtual tour adalah jawabannya. Sebenarnya apa sih virtual tour itu? Virtual tour adalah simulasi tour dari lokasi yang ada, biasanya terdiri dari urutan video atau gambar diam. Virtual tour juga bisa menggunakan unsur-unsur multimedia lainnya efek suara, narasi, teks dan musik 

Ikut Virtual Tour Ke Korea 

Tanggal 19 September 2020 lalu, saya mendapatkan kesempatan dari Komunitas Indonesia Social Blogpreneur (ISB) untuk melakukan trip ke Seoul, Korea Selatan. Virtual Trip ini hasil kerjasam Komunitas ISB dan Wisata Kreatid Jakarta dan dipandu oleh kakak Ira Latief lewat aplikasi Zoom.

Tepat pukul 20.00 saya dan lebih dari 30 orang sudah berkumpul di bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan. Annyeong Haseo, Korea. Kak Ira pun memandu kami menuju ke bus dan memberikan itinerary trip Korea kali ini. 

Destinasi Wisata Selama Virtual Tour ke Korea

Negera dengan sebutan Negeri Ginseng ini tentu saja punya beragam destinasi wisata yang menarik, indah dan juga artistik. Untuk destinasi wisata kali ini yang pertama akan kami datangi adalah Gyeongbok Palace. 

Gyeongbok Palace adalah istana peninggalan kerajaan Korea yang dibangun oleh Dinasti Joseon pada tahun 1934. Namun istana ini sempat hancur saat invasi Jepang pada tahun 1592-1598. Lalu istana ini pun kembali dibangun pada tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan berisi 5.792 kamar. Banyak juga ya. Seharian mengunjungi kamar-kamar itu juga tidak bakal selesai kayaknya deh. 

Istana Gyeongbok merupakan simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Salah satu Raja yang paling disegani dan paling terkenal adalah adalah Raja Sejong karena jasanya menciptakan abjad Korea yang disebut sebagai Hangeul. Raja Sejong merupakan raja keempat dari Dinasti Joseon. 

Setelah dari istana, destinasi wisata di Korea berikutnya adalah Cheonggye stream alias sungai Cheonggye. Mau ngapain main di sungai ya? 

Jangan salah sangka, sungai Cheonggye yang mengalir di tengah kota Seoul sepanjang 11 kilometer ini dulunya sungai kotor dan kumuh, bahkan dianggap sebagai simbol kemiskinan kota kala itu. Namun pada tahun 2003-2005, walikota kala itu, Lee Myung Bak merehabilitasi kawasan sungai ini sehingga menjadi bersih, cantik dan indah dipandang mata. 

Nah, Cheonggye stream ini menjadi inspirasi buat mantan gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk merehabilitasi areal Kali Besar di kawasan Kota Tua Jakarta. Jadilah sekarang kawasan Kali Besar yang cantik, bersih dan indah dipandang mata kan. 

Baca Juga : Lima Tempat Wisata Murah di Jakarta

Setelah menyusuri kawasan sungai, saatnya menuju ke destinas wisata berikutnya yaitu Hanok village yang merupakan kawasan perumahan tradisional Korea yang terletak di area Bukchon. Dulu, kawasan Hanok village adalah pemukiman dan tempat tinggal para pejabat dan anggota keluarga dari kerajaan Dinasti Joseon. 

Saat ini, beberapa rumahnya juga menyediakan homestay buat para turis yang ingin merasakan kehidupan warga Korea pada umumnya. Wahh boleh banget ini mah buat dijajaki, biar lebih terasa suasana dan atmosfer berada di Koreanya ya. 

Nah buat yang hobi shopping, destinasi wisata di Korea berikut ini pasti akan jadi favorit nih yaitu jalan Gangnam, Myengdong dan Dongdaemun. Ketiga jalan ini merupakan kawasan shopping dengan trade marknya masing-masing. 

Gangnam adalah kawasan elit bagi para sosialita dimana bertebaran berbagai merek-merek fashion ternama di dunia. Gangnam juga merupakan kawasan paling mahal se Korea Selatan. Bayangkan saja, nilai seluruh tanah di jalan Gangnam ini setara dengan satu kota Busan lho, kota terbesar kedua di Korea.

Sedangkan Myeongdong dan Dongdaemun adalah surga belanja murah meriah dan berbagi pernak-pernik dan oleh-oleh khas Korea banyak tersedia di sini. Kuliner dan jajanan khas Korea pun banyak ditemui di kedua jalanan ini. Buat saya yang suka mencicipi makanan lokal mah sudah pasti akan beredar di kedua jalanan ini lah.. siap-siap aja dempot jebol dan perut kekenyangan dan membuncit setelah keluar dari kedua jalan ini. Hehehe.

Destinasi berikutnya adalah Seoul Tower yang merupakan menara jaringan komunikasi dan observasi yang terletak di gunung/bukit Namsan. Menara ini juga terkenal di kalangan para pasangan kekasih karena punya mitos gembok cinta di salah satu areanya. Katanya sih kalau kita menggantungkan  dan mengunci gembok dengan nama kekasih kita di sana lalu membuang kuncinya ke bawah gunung maka jalinan kasihnya akan selalu terkunci satu sama lain. 

Namun pemerintah Korea saat ini sudah mempersiapkan kotak tempat untuk membuang kunci gemboknya karena bila tiap hari banyak yang membuang kunci ke kawasan hutan gunung di bawahnya, bisa dibayangkan berapa banyak sampai kunci besi yang bakal menumpuk di sana kan. Padahal kan kunci besinya kalau dikumpulin kan bisa diloakin atau dijual ke tukang besi kan ya.. #Ehhgimana.. hehehe. 

Destinasi wisata ke Korea yang terakhir namun yang paling ditunggu-tunggu tentu saja Nami island. Buat para pecinta drama Korea pasti sudah hapal banget nih sama pulau Nami ini karena menjadi setting film 'Winter Sonata'. 

Keindahan deretan pepohonan yang tertata rapi di sini menjadi daya tarik utamanya. Apalagi warna daunnya bisa berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Cantik sekali kan. 

Kesan Ikutan Virtual Tour 

Tanpa terasa sudah lebih dari 3 jam saya mengikuti virtual tour ke Korea ini. Meski hanya lewat video dan gambar sudah bisa membuat saya terpesona selama perjalanannya. Bayangkan bila saya bisa benar-benar ada di sana, pasti tidak akan berhenti memotret sampai memori dan batere kamera terkuras habis sih kayaknya. 

Ikutan virtual tour ke Korea ini sangat menyenangkan karena kita jadi punya gambaran yang lebih visual dan lengkap tentang destinasi wisata di Korea. Apalagi virtual tour ini dipandu oleh guide berpengalaman. Jadi, dijamin lebih terperinci dan mendetail tentang destinasi wisata di Korea dong.

Coba kalau saja saya tidak ikutan virtual tour ke Korea dan langsung menuju ke Seoul, kemungkinan besar saya akan mencari penginapan di sekitar pusat kota Seoulnya. Padahal banyak homestay di Hanok village yang jaraknya cuma sekitar 2 kilometer dari pusat kota Seoul yang lebih artistik dan homey sehingga bisa merasakan kehidupan sehari-hari orang Korea di wilayah pedesaan atau pinggiran kotanya. 

Jadi, berikutnya mau ikutan virtual tour kemana lagi ya??? *brb cek bucket list traveling* (EKW)