16 Maret 2020. Sebuah panggilan telepon masuk ke handphone saya. Saat menerimanya, suara teman dari negeri seberang pun terdengar,
“Endah, kamu tidak usah ke Malaysia ya. Besok kita mau lockdown,”
Saya terdiam sejenak lalu akhirnya berkata, “Iya, memang rencananya saya batal ke sana kok. Ini lagi diurusin teman proses pembatalannya. Sayang ya, kita gak jadi ketemuan euy,”
“Iya! Sampai ketemu lagi usai pandemi ini berlalu ya! Jaga kesehatan selalu!” jawabnya.
Ingatan saya kembali ke masa 7 bulan silam saat Malaysia, Indonesia dan beberapa negara lain untuk pertama kalinya memulai lockdown karena pandemi corona atau virus Covid-19 yang mulai memasuki negaranya. Beberapa negara lainnya juga sudah terlebih dahulu memulai proses lockdown beberapa minggu, bahkan beberapa bulan sebelumnya.
Sebenarnya, apa corona itu? Saat mengikuti Seminar Online Bareng Blogger, dr. Riskiyana S Putra, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa Corona virus (Covid-19) adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Coronavirus 2 (SARS-Cov-2)
Dr. Riskiyana menyebutkan bahwa sebenarnya virus corona ini mudah mati pada suhu panas tertentu. Namun masalahnya virus ini sangat sporadis alias cepat berkembang saat sudah menempel pada tubuh inangnya. Jika sudah masuk ke dalam tubuh dan tubuh inang sudah memiliki riwayat penyakit lainnya, proses perusakannya sel-sel inangnya pun bisa dalam hitungan hari saja. Hal inilah yang menyebabkan corona menjadi begitu mematikan.
Setelah lebih dari 7 bulan berlalu, pandemi ini masih belum berlalu dengan angka orang yang terinfeksi terus meningkat. Menurut Dr. Rose Mini A.P, M.Psi, Psikolog dari Essa Consulting, masa pandemi saat ini menuntut masyarakat untuk mengadaptasi kebiasaan baru yang disebut sebagai protokol 3M, yaitu Menggunakan masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun.
Hasil survei online dari Puslitbang Humaniora dan manajemen Kesehatan dari Badang Litbangkes menunjukkan sudah lebih dari 90% orang-orang sudah menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun. Sayangnya, hanya sekitar 50% orang yang menerapkan prinsip jaga jarak sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Padahal dengan membentuk disiplin diri dalam menerapkan protokol 3M ini bisa membantu melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar kita agar virus corona tidak semakin merajalela. Karena pada akhirnya, obat ampuh untuk mengatasi pandemi virus corona ini adalah dengan patuh pada protokol kesehatan 3M tersebut.
Disiplin diri memang harus dimulai dari diri sendiri. Kita harus bisa memberi contoh yang baik kepada teman, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Salah satu contoh ketidakpedulian dan kurangnya disiplin di kota saya adalah saat seorang petinggi daerah di kota Pati yang baru pulang dari Jakarta usai melakukan operasi pada akhir Maret lalu. Beliau tidak mempedulikan protokol kesehatan dan tidak melakukan karantina mandiri. Beliau malah berkunjung ke salah satu pasar tanpa menggunakan masker dan tanpa jaga jarak.
Pada akhirnya belum genap seminggu di sini, dia pun meninggal akibat covid-19. Kota Pati pun langsung memberlakukan lockdown dan sterilisasi serta penyemprotan disinfektan kota selama 3 hari. Beberapa pegawaiya pun dinyatakan positif dan langsung dikarantina. Karena ketidakpedulian 1 orang, satu kota atau daerah yang harus menunggu konsekuensinya.
Jadi, yukss kita tingkatkan lagi kedisiplinan kita untuk menerapkan protokol kesehatan 3M. Bagi yang selalu menerapkan protokol kesehatan, jangan bosan-bosan ya. Kita lawan bersama pandemi corona ini dan semoga pandemi ini segera berlalu.
Pokoknya, jangan kasih kendor. Pengen kan bisa jalan-jalan lagi dengan leluasa tanpa khawatir dengan virus dan kebijakan lockdown, bukan!? (EKW)
waah bener mba... biar wabah ini cepat pergi harus disiplin jaga kesehatan, nggak boleh malas pakek masker.
ReplyDeleteIyaa.. saat ini di mana pun kita berada wajib pakai masker, jaga jarak atau hindari kerumunan dan selalu cuci tangan pakai sabun.
DeleteSemoga pandemi ini segera berlalu ya.. Tetap sehat selalu semuanya..
Sejak virus ini datang, banyak hal yang berubah dalam pola hidup kita. Disiplin terhadap himbauan kesehatan selama pandemi ini memang penting dan tidak boleh dianggap remeh. Sudah banyak korban dan kita perlu banyak belajar dari keadaan tersebut.
ReplyDeleteDisiplin untuk melaksanakan protokol memang harus dimulai dari diri sendiri..
Deletesemoga kita bisa sehat-sehat terus dan pandemi ini bisa segera berlalu ya..
Nah... masalah disiplin protokol kesehatan ini yang selalu jadi masalah.
ReplyDeleteIya sih, masih banyak orang yang cuek banget. Jadinya bikin kesal liatnya euy.
Delete