Saat diberitahu akan ada tugas negara ke Maluku Utara, sebenarnya saya tidak terlalu excited karena sesuai dengan pembicaraan awal, dengan lokasi saya yang berada di Jawa Tengah, kemungkinan saya hanya akan diberikan kota dan kabupaten yang berada di pulau Jawa saja. Meski demikian, ternyata saya tetap mendapat tugas ke pulau Lombok pun sudah saya anggap bonus dari tugas ini karena ya itu tadi, sejak awal saya tahunya saya akan tugas di areal pulau Jawa saja.
Saat itu, saya memang memberitahukan salah satu teman di tim penulis kalau saya mupeng sih pengen ke Halmahera. Tapi ya itu, sekedar pengen dan mengungkapkan saja. Tak dinyana, ternyata kemupengan saya itu diteruskan ke koordinator penulis dan langsung menyetujuinya karena background saya yang seorang traveler dan terbiasa dengan roadtrip. Maklum, tugas ke Halmahera mengharuskan kondisi fit dan prima karena akan menempuh jalur darat antar kabupaten hingga lebih dari 6 jam.
Salah satu tugu yang berada di kota Sofifi, Maluku Utara |
Alhamdulillah ya. Teman yang baik itu memang juga rejeki dari Allah SWT. Gak tanggung-tanggung, 4 kabupaten di Maluku Utara akan saya datangi, yaitu Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur dan Halmahera Tengah.
Sekilas mengenai provinsi ini, Maluku Utara dibentuk pada tanggal 4 oktober 1999, setelah sekian lama menyatu dengan provinsi Maluku. Saat awal pembentukan provinsi Maluku Utara, ibukota provinsinya berada di Ternate yang berada di kaki gunung Gamalama selama hampir 11 tahun. Pada tanggal 4 Agustus 2010, ibukota provinsi pun di pindah ke kota Sofifi.
Kenapa dipindah?
Sebenarnya sejak awal pembentukan provinsi Maluku Utara, ibukota provinsi sudah ditetapkan akan berada di kota Sofifi. Namun saat itu, Sofifi masih belum memiliki sarana dan infrastruktur pemerintahan yang memadai sehingga kota Ternate pun dijadikan ibukota provinsi untuk sementara waktu hingga infrastruktur pemerintahannya sudah tersedia dan siap untuk digunakan.
Salah satu sudut kota Sofifi, ibukota provinsi Maluku Utara |
Kota Sofifi dianggap lebih layak sebagai ibukota provinsi karena terletak di pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara sehingga pengembangan wilayahnya di masa depan masih terbuka lebar. Sedangkan kota Ternate yang merupakan sebuah pulau gunung berapi sudah sangat padat sehingga pengembangan wilayahnya di masa depan cukup minim.
Lalu, apa saja nih pesona dari provinsi Moloku Kie Raha ini? Berikut ini ada 7 fakta tentang Maluku Utara.
1. Peringkat tiga provinsi dengan jumlah pulau terbanyak
Provinsi Maluku Utara memiliki total 1.474 pulau besar dan kecil terhampar di seluruh wilayahnya, berada di peringkat ketiga setelah Kepulauan Riau dan Papua Barat. Pulau terbesar di Maluku Utara adalah pulau Halmahera dengan luas pulau sebesar 17.780 km persegi. 89 pulau di Maluku Utara memiliki penghuni atau penduduk sedangkan sisanya tidak berpenghuni alias pulau kosong.
Pulau Dodola Kecil di kabupaten Pulau Morotai adalah salah satu objek wisata terkenal di Maluku Utara |
Makanya jangan heran banyak pulau-pulau kecil berpasir putih nan cantik tersebar di seluruh provinsi ini. Kabupaten yang memiliki jumlah pulau terbanyak adalah kabupaten Halmahera Selatan.
2. Sejarah 4 Kesultanan Islam Nusantara.
Provinsi Maluku Utara memiliki julukan Moloku Kie Raha yang berarti Kesultanan 4 Gunung. Nama ini diberikan kepada Maluku Utara karena daerah ini merupakan awal dari 4 kesultanan besar Islam Timur Nusantara, yaitu Kesultanan Bacan (abad ke 15), Kesultanan Jailolo (abad ke 13), Kesultanan Tidore (abad ke 11), dan Kesultanan Ternate (abad ke 15).
Masyarakat di Maluku Utara sangat menghormati dan menjaga adat istiadat dan budaya leluhurnya, terutama yang berasal dari 4 Kesultanan tersebut. Beberapa situs bersejarah, termasuk istana kesultanannya pun masih terjaga dengan baik.
3. Provinsi Paling Bahagia 2021
Berdasarkan indeks kebahagiaan tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara dinobatkan sebagai provinsi paling bahagia dengan skor 76,34. Pendekatan penilaiannya didasarkan pada tingkat kepuasaan hidup, afeksi (perasaan), dan eudaimonia (makna hidup).
Tiap hari bisa berenang di pantai jernih seperti di Pulau Morotai ini sudah pasti bikin bahagia warga Maluku Utara lah ya. |
Selama 2 minggu di sana, saya memang merasakan keramahan dan santainya hidup di Maluku Utara. Meski beberapa daerah dengan sektor pariwisatanya yang terkena dampak, namun kebanyakan penduduknya masih bisa hidup lewat sektor lain. "Di sini kalau tidak ada wisatawan ya saya ke kebun untuk bertani atau jadi fotografer wedding. Pokoknya ada saja deh rejeki di sini. Makanya saya betah." ujar Sudir, salah satu supir travel di pulau Morotai yang sudah merantau dari tanah Jawa 10 tahun silam.
4. Penghasil Rempah yang Mendunia
Provinsi Maluku Utara juga terkenal dengan julukan Spices Island, atau Kepulauan Rempah-Rempah. Rempah-rempah inilah yang menarik perhatian negara-negara di Eropa seperti Spanyol, Portugis dan Belanda demi untuk bisa memonopoli perdagangan rempah dunia. Bahkan pedagang dari Arab dan Asia pun ikut berdatangan demi bisa mendapatkan rempah-rempah khas daerah ini.
Buah pala (Myristica Fragrans) adalah salah satu rempah di Maluku Utara sudah terkenal di dunia sejak abad ke 6. |
Rempah yang menjadi komoditas unggulan di Maluku Utara adalah Pala dan Cengkih. "Di sini ada puluhan hektar pohon pala liar di hutan yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Itu adalah pohon-pohon yang selamat dari politik bumi hangus Belanda yang ingin menghancurkan semua kebun pala di Maluku supaya bisa memonopoli pala yang cuma ada di areal kebun yang dikuasainya," ucap Hardi Musa, Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Timur.
5. Maskot Maluku Utara: Burung Bidadari Halmahera
Maskot dari provinsi Maluku Utara adalah fauna endemik di daerah ini yaitu burung Bidadari Halmahera. Burung yang memiliki nama latin Semioptera Wallacii ini sebenarnya adalah sejenis burung cendrawasih langka berukuran sedang, sekitar 28 cm dan berwarna coklat-hijau zaitun. Burung ini pertama kali ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1858. Masyakarat lokal menyebutnya sebagai burung Weka Halmahera.
Burung Bidadari Halmahera Sumber foto: https://indonesia.go.id/kategori/seni/1025/bidadari-yang-terasing-dari-halmahera |
Burung ini bisa ditemui di kawasan Taman Nasional Aketajawa Lolobata. Saat ini populasinya sekitar 50 hingga 100 ekor saja sehingga sejak tahun 2018, burung Bidadari Halmahera ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi lewat peraturan Menteri Lingkungan Hidup no.92 tahun 2018.
6. Berada di 3 Lempeng Tektonik
Kepulauan provinsi Maluku Utara terbentuk dari pergeseran 3 lempeng tektonik yaitu Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia. Pergeseran itu membentuk busur gunung api kuarter yang membentang dari utara hingga ke selatan di pulau Halmahera bagian barat.
Gunung Gamalama di kota Ternate adalah salah satu gunung berapi di Maluku Utara |
Jadi, di Maluku Utara memiliki beberapa gunung berapi yaitu, Gunung Gamalama di Ternate, Gunung Dukono di Halmahera Utara, serta Gunung Ibu dan Gunung Gamkonora di Halmahera Barat. "Makanya di sini juga ada wisata pemandian air panas, namanya Mamuya." ujar Jenny Magrecia, Kepala Seksi Promosi Pariwisata Daerah di Halmahera Utara.
7. Penghasil Nikel Terbesar di Dunia.
Dunia sudah mengenal Indonesia sebagai salah satu tambang nikel terbesar di dunia. Selain di Morowali, Sulawesi Tengah, Kolaka Sulawesi Tenggara dan Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kabupaten Halmahera Timur berada di urutan keempat penghasil nikel terbesar di dunia. Tidak heran industri tambang di Maluku Utara menjadi salah satu industri terbesar dan menjadi salah satu sumber penghasilan utama bagi penduduknya.
Harapan saya sih, semoga lingkungan alamnya bisa tetap terjadi dengan baik, sehingga tidak merusak berbagai keanekaragaman hayati yang mempesona dan indah di sana.
Nah itu dia beberapa hal tentang provinsi paling bahagia di Indonesia. Dengan kepadatan penduduk yang masih berada di bawah 30 orang per kilometer persegi, masih banyak wilayah yang bisa dikembangkan dan juga dieksplorasi. Potensi wisata alamnya juga luar biasa euy. Jadi, sudahkah kalian mengunjungi provinsi Maluku Utara? (EKW)
Wkwk bersyukurlah jadwalnya barengan ama jadwal Raja Ampat dan Buton 🤭🤭
ReplyDeleteiya, bersyukur banget gw temanan sama lo.
DeleteYang berikutnya kita tukeran dah ya...
hahahaha
Dulu gw sangka Maluku itu pusat populasinya agama Kristen di Indonesia, sampai kemudian gw belajar tentang kesultanan Ternate dan Tidore yang muslim. Gw terheran-heran juga gimana caranya ya penyebaran Islam bisa sampai ke sana.. Siapa yang nyebarin?
ReplyDeleteselain pedagang rempah dari Eropa, di Maluku itu juga kedatangan pedagang rempah dari Timur Tengah. Mereka inilah yang datang, menetap dan menyebarkan Islam di Maluku. Saya bisa tahu cerita ini karena kebetulan, kakek buyutku beberapa generasi yang lalu yang merupakan orang Banda Neira adalah keturunan pedagang dari Timur Tengah ini, kak.
DeleteBegitu ceritanya.
Ih banyak yang aku baru Tau loh,
ReplyDeleteSangat Informatif 😍
Terima kasih. Memang belum banyak sih yang menulis soal Maluku Utara.
Deletejadi bagaimana? Sudah tertarik untuk berkunjung ke Maluku Utara??
Saya salfok sama foto buah Pala dan foto burung Bidadari Halmahera, cantik ya :) Dan saya baru tahu kalo di Maluku ada kota bernama Sofifi. Namanya lucu dan unik :) Btw gimana kesannya kuliner di Maluku kak?
ReplyDeleteSofifi itu ibukotanya Maluku Utara. Area pinggirannya keren karena banyak ditumbuhi pohon kelapa, jadi sunset di kota Sofifi luar biasa indahnya euy.
DeleteKuliner Maluku? Duhh seafoodnya enak-enak banget euy. Ada juga nasi kuning, berbagai olahan ikan dan pala, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pokoknya mantap deh.
Aku dulu suka banget kalau pelajaran sejarah bahas kesultanan di Maluku. Ternyata sampai sekarang daerah Maluku tetap menarik. Bentang alamnya eksotis ya kak.
ReplyDeleteMaluku memang selalu menarik. Dari dulu saya memang penasaran dengan provinsi yang punya banyak pulau, sejarah, budaya dan wisata alam yang luar biasa ini.
Deleteduh rezeki anak soleh
ReplyDeletesaya juga mau atuh ke Halmahera
saya penasaran tentang pala, selain dipanen bijimya, daging buahnya dibikin apa?
Alhamdulillah ya kak, teman yang baik itu memang rejeki yang luar biasa.
DeleteDaging buah pala biasanya suka dibikin manisan pala, ada juga keripik pala. Sudah pernah coba belum?
wah aku baru tahu ternyata ada provinsi maluku utara dengan ibukotanya sosifi. selama ini tahunya maluku itu ya Ambon. hehehe. tapi memang maluku ini terkenal dari dulu rempah-rempahnya ya dan itu yang bikin belanda sama portugis datang ke Indonesia hingga akhirnya dijajah
ReplyDeleteIya mbak, Kepulauan Maluku sekarang sudah jadi 2 provinsi yaitu Maluku dengan ibukota Ambon dan Maluku Utara dengan ibukota Sofifi ini.
DeleteSeluruh kepulauan di Maluku memang penghasil rempah sih jadi hampir di setiap pulaunya pasti ada pohon pala dan cengkeh.
Makanya jaman dulu jadi incaran banyak negara.
Kekayaan Maluku ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
ReplyDeleteMakanya dulu Belanda betah banget bercokol di sini ya..
Selain itu keindahan alamnya pun bagaikan surga.
Senang sekali bisa menikmati Maluku dri waktu ke waktu.
Iya mbak. Potensi alam di Maluku dan Maluku Utara memang kaya sekali.
DeleteJadi wajib lah minimal sekali berkunjung ke kepulauan Maluku ini.
Menikmati keasrian dan keindahan alam di Maluku jadi pengen bisa menikmatinya juga. Apalagi view pantai dengan air jernih, enak dibikin berendam
ReplyDeleteIya, Maluku Utara memang indah. RAsanya 2 minggu di sana pun belum puas menikmati alamnya euy..
Delete