Sungai Maron adalah sebuah sungai yang terletak di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 35 km dan merupakan sungai terpanjang kedua di Pacitan setelah Sungai Gondang.
Sungai Maron terkenal dengan keindahan alamnya, dengan air yang jernih dan udara yang segar. Sungai ini sering digunakan sebagai tempat wisata rekreasi alam yang populer di Pacitan. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di Sungai Maron antara lain berenang, river tubing, menyusuri sungai dengan perahu dan trekking. Di samping itu, terdapat juga beberapa tempat wisata terkenal di Pacitan lainnya di sepanjang Sungai Maron, seperti Goa Gong dan Pantai Banyu Tibo.
Sayangnya, saat saya berkunjung ke Pacitan di bulan September tahun 2021, Goa Gong masih ditutup untuk umum karena PPKM. Pengurusnya pun tidak berani untuk membiarkan saya masuk dengan alasan goa masih belum steril untuk bisa dimasuki karena sudah 2 tahun ditutup. Mungkin saat ini Goa Gong sudah dibuka untuk umum. Hanya saja saya belum berkesempatan untuk mengunjungi Pacitan lagi euy.
Nilai Historis dan Legenda
Kembali ke sungai Maron, sungai ini juga memiliki nilai historis dan legenda yang menarik lho. Konon, pada zaman dahulu, sungai ini menjadi saksi bisu kejadian pertempuran antara Pasukan Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Blambangan. Di samping itu, terdapat juga legenda yang mengisahkan tentang seorang putri bernama Dewi Maron yang jatuh cinta pada seorang pemuda bernama Jaka Tarub.
Sungai Maron memiliki nilai historis yang cukup penting di Pacitan. Menurut catatan sejarah, pada zaman dahulu, sungai ini menjadi saksi bisu kejadian pertempuran antara Pasukan Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Blambangan. Pasukan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada menyerang Kerajaan Blambangan untuk memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Pertempuran sengit antara kedua belah pihak terjadi di sepanjang Sungai Maron. Konon, dalam pertempuran tersebut, banyak prajurit dari kedua belah pihak yang gugur dan jasad mereka dikubur di sepanjang sungai tersebut.
Selain nilai historisnya, Sungai Maron juga memiliki legenda yang menarik. Konon, pada zaman dahulu, di sekitar Sungai Maron hiduplah seorang putri cantik bernama Dewi Maron. Dewi Maron tinggal di dalam goa dan memiliki kemampuan untuk berubah wujud menjadi seekor rusa. Suatu hari, saat sedang berubah wujud menjadi rusa, Dewi Maron kehilangan kain batiknya yang indah dan berharga.
Kain batik itu kemudian ditemukan oleh seorang pemuda bernama Jaka Tarub. Jaka Tarub yang tertarik pada kecantikan kain batik tersebut memutuskan untuk menyimpannya. Beberapa waktu kemudian, Jaka Tarub bertemu dengan Dewi Maron yang sedang berubah wujud menjadi rusa. Jaka Tarub langsung jatuh cinta pada Dewi Maron dan memintanya untuk menikahinya.
Dewi Maron menerima lamaran Jaka Tarub dan kemudian menikahinya. Mereka hidup bahagia dan memiliki seorang anak. Namun, suatu hari, Jaka Tarub memergoki Dewi Maron yang sedang berubah wujud menjadi rusa. Karena merasa tersinggung, Jaka Tarub menangkap rusa tersebut dan mengurungnya di dalam goa. Sejak saat itu, Dewi Maron tidak pernah kembali ke rumahnya dan dikenal sebagai legenda di sekitar Sungai Maron.
Itulah sedikit cerita tentang legenda Sungai Maron di Pacitan. Cerita ini menjadi cerita yang populer di kalangan masyarakat setempat dan turut melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di daerah tersebut.
Aktivitas di Sungai Maron
Sungai Maron adalah salah satu tempat wisata populer di Pacitan, Jawa Timur. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sungai ini, di antaranya:
Berenang: air Sungai Maron yang jernih dan segar membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk berenang. Namun biasanya yang diizinkan berenang adalah mereka yang memang sudah ahli dan terbiasa berenang di sungai.
Mandi di air terjun: di sepanjang Sungai Maron terdapat beberapa air terjun yang menawan, seperti Air Terjun Klayar dan Air Terjun Tancak. Anda bisa mandi di bawah air terjun yang segar dan menikmati pemandangan alam yang indah.
Tubing: tubing adalah kegiatan bermain air yang cukup populer di Sungai Maron. Anda bisa menyewa ban dan menikmati perjalanan menuruni sungai.
Trekking: trekking adalah kegiatan hiking atau berjalan kaki di sepanjang Sungai Maron. Anda bisa menikmati keindahan alam sekitar dan mencoba rute trekking yang berbeda-beda.
Menikmati pemandangan: Sungai Maron memiliki pemandangan yang indah dan menawan. Anda bisa duduk-duduk di pinggir sungai sambil menikmati aliran air yang tenang dan pemandangan alam yang asri.
Menelusuri Pesona Wisata Sungai Maron di Pacitan
Sungai Maron dengan airnya yang berwarna hijau tosca tentu menarik perhatian untuk ditelusuri. Oleh sebab itu, saya dan teman-teman pun menyewa sebuah kapal berukuran sedang seharga Rp. 350 ribu untuk menelusuri pesona keindahan sungai yang digadang-gadang sebagai amazon Indonesia ini.
Ditemani rintik-rintik hujan selama perjalanan, kapal pun bergerak perlahan menyusuri aliran sungai Maron menuju ke muara sungai yang akan berujung di pantai Ngirboyo. Di sepanjang pinggiran sungai deretan pohon kelapa berbaris rapi, memberikan kesan teduhnya alam liar.
Namun, hujan turun semakin deras sehingga kami harus menyudahi penelusuran sungai Maron di pantai Ngirboyo, Pacitan. Segelas teh manis hangat pun menemani kala berteduh di salah satu rumah penduduk di Pantai Ngirboyo. Keindahan pesona sungai maron yang bak amazon ini akan selalu teringat sepanjang waktu. (EKW)
Salah satu wish list aku nih ke Pacitan.. Selengkap itu yah kegiatannya cuma dari satu destinasi ajaa...
ReplyDeletePacitan itu punya paketan wisata lengkap deh. Dari yang mau santai-santai saja sampai yang penuh petualangan semuanya ada di Pacitan.
DeleteWarna airnya biru tosca bikin teduh. Dan nampaknya masih sangat asri banget. Legendanya juga menarik tentang Dewi Maron dan Jaka Tarub. Btw, itu kapal 350 ribu untuk berapa orang muatnya?
ReplyDeleteKapal itu bisa muat hingga 6 orang mas. Kalau lebih dari 7 orang bisa minta kapal yang lebih besar lagi atau sewa 2 kapal.
DeleteLegendanya agak gimana gitu ya.. Jadi Dewi Maron ini aslinya rusa gitu? Apa gimana sih? Hehe. Yah namanya juga legenda yaa..
ReplyDeleteBtw, sungai maron ini apanya sumber maron ya? Akses ke sana gimana kak? Bisa naik bis? Mungkin karena sungainya bersih dan tenang ya, jadi cuma bisa tubing aja, gak ada raftingnya.. Tapi tubing pun kayaknya udah cukup seru sih..
yahh namanya legenda biasanya memang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah.
DeleteUntuk saat ini akses ke Sungai Maron dari tengah kota Pacitan bisa memakai kendaraan pribadi atau sewa karena belum ada transportasi publik yang menuju ke sana kak.
Keren sekali views sungainya, pernah sekali ke Pacitan jalan-jalan ke Pantai Klayar Indah banget pantainya. btw, legenda sungainya khas cerita2 indonesia pada umumnya ya
ReplyDeletePemandangan sepanjang sungai Maron memang keren banget kak. Rasanya perjalanan 4,5 kilometer itu cepat banget tau-tau sudah sampai di ujung di Pantai Ngirboyo.
DeleteAku malah tertarik sama legendanya ya. Itu Jaka Tarub kok ada di mana-mana. Perasaan dulu nyuri selendang Bidadari, eh ini ganti. Gak habis pikir, ckckck
ReplyDeleteSepertinya Jaka Tarub ini hobinya traveling juga makanya ceritanya ada di mana-mana deh.
DeleteNyewa kapal seharag 350, kalau sungainya bagus dan bersih kayaknya worth it banget sih ya. Apalagi kalau bisa bikin kopi dan masak2 kecil terus nikmatin keindahan sungai maron kayaknya seru.
ReplyDeleteHarga segitu memang worthed banget, apalagi kalo share bareng teman-teman, pasti perjalanannya jadi tambah berkesan deh.
DeleteTerbayang itu airnya yg jernih dan dingin. Sungguh menyenangkan bisa berendam disana. Hehe ... di pinggiran aja. Suasananya pasti adem, segar ya. Surga dunia Pacitan nih
ReplyDeletePacitan memang luar biasa wisata alamnya. Saya benar-benar takjub deh sama airnya yang jernih dan bening macam di sungai Maron ini.
DeleteWah, sungai Maron jadi amazonnya Indonesia ya,Kak.Tapi dalam hal keindahannya ya. Biar banyak yang mengunjungi menikmati keindahan mutiara di Pacitan.
ReplyDeleteIya, julukannya Amazonnya Indonesia. pemandangannya memang benar-benar asri dan menyegarkan, bikin betah berlama-lama di sana.
DeleteCantik banget sungainya mbak. Sekilas aku lihat warna airnya mengingatkan aku dgn warna sungai Aare di Swiss. Apakah di sana ada tumbuhan yg sama juga ya, jadi warnanya bisa cantik bgtu?
ReplyDeleteWarna hijaunya memang asli, cuma saya kurang tahu soal tumbuhan bawah airnya seperti apa.
DeleteSungainya terlihat tenang dan warnanya cantik. Saya juga setuju untuk tidak berenang kalau memang gak jago berenang. Cukup menikmati di pingirannya aja :)
ReplyDeleteSebagai yang gak terlalu ahli berenang, main aman saja dengan nongkrong di perahu pakai pelampung atau nongkrong di pinggir sungai sambil ngeteh dan menikmati pemandangan alam yang asri.
DeleteLegendanya bikin penasaran, Kak. Selalu suka sama kisah-kisah legenda begini. Itu Jaka Tarubnya kok bisa tersinggung, ya?
ReplyDeleteLegenda memang bikin suatu tempat jadi terasa vibenya ya. Itu jaka tarubnya mungkin sedang baper kali ya. Hehehe.
DeleteMba, ini adakah kegiatan history walking tour Sungai Maron? Kok asik gitu sih ada kisah sejarah, bayangin walking tournya kok asik dengan pemandangan yang cantik juga..
ReplyDeletekalau history walking trip sih saya kurang tahu ya.. karena sepanjang sungai sepertinya belum ada jalans setapak yang memadai untuk wisatawan deh.
Deletesaya tuh belum pernah ke pacitan mba. padahal di sana juga banyak wisata alam yang memesona yaa kayak beberapa pantai yang juga cantiik..
ReplyDeleteWahh berarti harus secepatnya bikin rencana ke Pacitan nih kak, soalnya wisata alamnya cantik-cantik banget.
DeleteKayaknya gak salah ya disebut-sebut seperti Amazon. Pas lihat foto Sungai Maron keliatan suasananya kayak di Amazon yang pernah aku lihat di film2.. :D Warnanya baguuuss, alami banget..
ReplyDeleteBener banget kak, warna hijau sungainya itu yang memang jadi daya tarik utamanya.
DeleteBerarti kudu datang lagi kak, biar saat kunjungan nggak lagi turun hujan.
ReplyDeleteSeru berkunjung ke sana, healingnya dapat apalagi datang bareng sohib maupun keluarga sambil menikmati nuansa sekeliling
Nah ada niatan seperti itu sih, rasanya 2 hari di Pacitan kemarin tuh kayaknya kurang banget gitu.. Makanya pengen kesana lagi nih
DeleteMasyaAllah nggak nyangka ada tempat secantik ini di Pacitan. Sepertinya seru ya menelusuri sungai. Aku juga paling senang kalau ke satu tempat terus cari tahu legenda atau cerita rakyat yang berkaitan dengan daerah tersebut. Anyway kalau kegiatan menyusuri sungai seperti ini apakah ada minimal usianya kak?
ReplyDeleteDi Pacitan banyak banget destinasi wisata alam yang menarik, 2 hari di sana pun rasanya belum puas euy.
Deleteuntuk kegiatan susur sungainya belum tahu ada minimal usia berapa, tapi diperbolehkan bawa anak2 sih.
Terpukau dengan legenda Sungai Maron.
ReplyDeleteRasanya seru dan kalau tau behind the story sebuah tempat yang dikunjungi, kita jadi bisa menjaga sikap dan tau bagaimana adab saat di tempat wisata tersebut.
Jadi mengenang kembali legenda Jaka Tarub.
Iya kak, cerita legenda suatu daerah itu selalu bikin suatu tempat menjadi lebih menarik kan ya.
Delete