Hutan Pelangi Bondowoso: Mengagumi Cantiknya Eucalyptus

Menelusuri hutan sudah menjadi salah satu kegiatan yang saya lakukan sejak kecil. Sejak masih tinggal di Sorong - Papua Barat Daya, Pati - Jawa Tengah, hingga tinggal di Jakarta pun saya tetap suka menjelajahi hutan. Bahkan ketika ada kesempatan menyambangi provinsi lain di Indonesia bahkan hingga keluar negeri, main-main ke hutan bisa jadi salah satu hal yang suka saya lakukan. 

tempat wisata di Jawa Timur

Kali ini saya akan menjelajahi sebuah hutan yang unik di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Hutan itu bernama Hutan Pelangi Bondowoso. Hmm, hal apa yang membuatnya unik dan disebut sebagai hutan pelangi? Hal inilah yang membawa saya pada akhirnya bisa berdiri di tengah deretan pohon hutannya yang memesona. 

Lokasi dan Jam Buka

Hutan Pelangi Bondowoso terletak di Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya berada dalam Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin, yang merupakan area konservasi dan penelitian dengan luas sekitar 23,6 hektar. Letak geografisnya berada di koordinat 114°0'9.77"E dan 7°59'56.58"S. 

Karena hutan pelangi ini merupakan kawasan hutan yang dikelilingi kebun penduduk, maka tidak ada jam buka resminya. Kawasannya bisa didatangi kapan saja. Namun untuk bisa melihat keindahan warna hutan ini, maka sebaiknya datanglah di siang hari. 

Tentang Hutan Pelangi Bondowoso

Kawasan Hutan Pelangi Bondowoso ini memiliki area seluas 23,6 hektar dan telah secara resmi ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Kawasan hutan ini berfungsi sebagai pusat penelitian dan konservasi ex situ, khususnya bagi jenis-jenis tanaman tinggi yang hidup di iklim basah, seperti Pinus, mahoni, eukaliptus, dan damar (KHDTK, 2013). 

Di antara semua tanaman yang menghuni kawasan ini, terdapat satu pohon eksotis yang menjadi daya tarik utama para wisatawan, yakni Kayu Leda (Eucalyptus deglupta). Pohon Eucalyptus Deglupta ini memiliki pesona yang unik. Namun sayangnya kini pohon ini tergolong rentan di alam liar karena populasinya yang semakin berkurang akibat eksploitasi berlebihan di habitat aslinya. 

Pohon ini merupakan spesies endemik Indonesia yang secara alami tumbuh di Maluku dan Papua, dan kemudian diperkenalkan di KHDTK pada tahun 1939. Pemerintah Kabupaten Bondowoso menamai kawasan ini sebagai Hutan Pelangi (Rainbow Forest) karena ciri khas pohon Eucalyptus deglupta yang memperlihatkan gradasi warna-warni di batang pohonnya seperti warna pelangi. 

Hutan Pelangi Bondowoso
Gradasi warna pada batang pohon Eucalyptus

Proses oksidasi kambium batang pada pohon Eucalyptus dengan oksigen menghasilkan paduan warna hijau, kuning, biru, jingga, hingga cokelat. Hal inilah yang membuat pohon ini terlihat seperti sebuah pemandangan alam yang indah.

Selain pohon Eucalyptus deglupta, Biosite Hutan Pelangi Bondowoso juga menjadi rumah bagi 59 jenis tanaman hutan yang berasal dari 52 lokasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Tanaman-tanaman ini mewakili berbagai jenis tanaman tinggi yang tumbuh di iklim basah. 

Vegetasi herba yang tumbuh subur di sini mencakup spesies dari Famili Piperaceae, seperti Piper cubeba yang merupakan endemik, serta didominasi oleh tumbuhan seperti rumput liar (Cyperus sp.), Kirinyuh (Chromolaena odorata), Ciplukan (Physalis angulata), Jelatang (Girardinia palmata), dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum).


Comments

  1. Wah iyaa kalau dilihat lebih dekat ada warna-warni cantik di batang pohonnya. Pohon eucalyptus itu yg untuk dibuat minyak kayu putih bukan?

    Jalan2 ke hutan asyik juga ya sambil belajar biologi plus hunting foto.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, batangnya benar-benar berwarna-warni. Saat saya main kesana pun itu sebenarnya warna-warnanya sedang meredup. Kadang-kadang warna-warnanya bisa sangat cerah dan terlihat dengan jelas.

      Delete

Post a Comment