Ada aroma kopi yang harum dan wangi menguar keluar saat saya memasuki sebuah cafe di pertigaan jalan di desa Sukorejo, Kabupaten Bondowoso. Seduhan air panas terlihat mengucur perlahan di atas bubuk kopi yang baru saja digiling beberapa menit yang lalu.
Pemandangan ini bisa terlihat langsung di beberapa café rest area saat memasuki Kampung Kopi Kluncing di Kawasan Ijen Geopark, Bondowoso. Kampung Kopi Kluncing merupakan salah satu sentra kopi Java Ijen Raung yang ada di Bondowoso.
Sebagai penggemar kopi, saya sudah mencicipi beberapa varian lokal Kopi Sembalun di Kabupaten Lombok Timur. Itu sebabnya ketika mengetahui ada kampung kopi di Bondowoso, saya pun langsung tertarik ingin mengunjunginya.
Mengenal Kampung Kopi Bondowoso
Berdasarkan info dari situs Bappeda Jawa Timur, Kabupaten Bondowoso sebenarnya telah memantapkan diri sebagai "Republik Kopi" sejak tahun 2016. Julukan ini dibuat untuk merefleksikan kekayaan perkebunan kopinya yang luas dan subur. Dengan hamparan tanah yang ditanami kopi Arabika, Bondowoso tidak hanya dikenal sebagai produsen, tetapi juga sebagai pencipta kopi dengan cita rasa yang unik dan istimewa, menjadikannya salah satu penghasil kopi Arabika terbaik di Indonesia.
Awalnya Kampung Kopi di Bondowoso merupakan sebuah kawasan di Jalan Pelita, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Kota Bondowoso yang memiliki banyak cafe-cafe yang menjual produk kopi lokal Java Ijen. Karena kopi jenis arabika ini mulai banyak dicari, akhirnya di awal tahun 2018, warga sekitarnya pun menyebutnya sebagai Kampung Kopi Bondowoso.
Setelahnya, beberapa produsen dan desa penghasil kopi di Bondowoso mulai membuat paket agrowisata kunjungan ke kebun kopi bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi wisata kopi yang berbeda dari biasanya. Dari sinilah pergerakan Kampung Kopi Bondowoso pun meluas dan menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke kawasan Ijen Geopark.
Beberapa merek kopi Java Ijen-Raung di Kampung Kopi Kluncing Bondowoso |
Kampung Kopi Kluncing Ijen Geopark
Salah satu kampung kopi Bondowoso yang menawarkan wisata kopi yang unik adalah Kampung Kopi Kluncing yang terletak di dalam kawasan Ijen Geopark, tepatnya di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin. Di sini, semua pengunjung bisa belajar tentang proses penanaman, pemanenan, dan pengolahan kopi secara langsung. Pastikan untuk memesan paket wisatanya terlebih dahulu minimal sehari sebelumnya
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai varian kopi lokal dan bisa melihat langsung bagaimana kopi diolah dari biji hingga siap disajikan. Kopi dari daerah Ijen Geopark ini sering dikenal dengan cita rasa khas karena ditanam di dataran tinggi dengan tanah vulkanik yang subur.
“Di sini kami tidak hanya menyediakan biji kopi dan kopi bubuk, tapi kami juga menyediakan paket wisata kopi bagi pengunjung yang ingin mengetahui soal budidaya kopi,” ujar Fadli, pemilik cafe Kopi Kluncing.
Fadli, pemilik kedai kopi kluncing sedang menyeduh kopi Java Ijen-Raung |
Pengunjung bisa memetik dan mengikuti proses pembuatan kopi. Selama perjalanan wisata kopi pengunjung atau wisatawan akan ditemani oleh seorang tour guide, mulai dari kawasan perkebunan sampai di pusat pengolahannya. Ini bisa menjadi oleh-oleh wisata kopi yang berkesan bagi setiap pengunjungnya.
Sayangnya, saya tidak berkesempatan untuk merasakan proses memetik kopi di perkebunannya karena saat itu, masa panen kopi telah lewat sebulan sebelumnya. Namun, saya tidak bersedih hati. Bisa menyaksikan langsung proses pembuatan secangkir kopi Java Ijen-Raung oleh pemilik Kedai Kopi Kluncing, Fadli sambil sesekali mata menyisir area perkebunan kopi nan hijau di luar kedai dan menikmati aroma wangi dan segar biji kopi yang diseduh menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Jenis Kopi di Kampung Kopi Bondowoso
Di Kampung Kopi yang berada di kawasan Ijen Geopark, beberapa jenis kopi yang ditanam dan dikembangkan antara lain:
- Kopi Arabika
Jenis kopi ini sangat populer di daerah Ijen karena cocok ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.000 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut. Kopi Arabika dari Ijen terkenal memiliki cita rasa yang kompleks dengan tingkat keasaman yang seimbang, aroma bunga, serta sentuhan rasa buah-buahan.
- Kopi Robusta
Berbeda dengan Arabika, kopi Robusta lebih cocok ditanam di daerah yang lebih rendah dan memiliki ketahanan lebih terhadap penyakit. Kopi Robusta dari Ijen biasanya memiliki rasa yang lebih kuat, pahit, dan dengan kandungan kafein yang lebih tinggi. Tanaman ini biasanya ditanam di ketinggian antara 400 hingga 800 meter di atas permukaan laut.
- Kopi Liberika
Meski tidak sepopuler Arabika dan Robusta, beberapa petani di daerah Ijen juga menanam kopi Liberika. Jenis kopi ini memiliki ukuran buah yang lebih besar dan rasa yang cenderung unik, dengan aroma yang lebih kuat dan rasa sedikit woody atau nutty.
Kawasan Ijen Geopark memberikan lingkungan yang sangat ideal untuk berbagai jenis kopi karena tanah vulkanik yang subur dan iklim yang mendukung, sehingga kopi yang dihasilkan dari daerah ini sering dianggap memiliki kualitas tinggi dan diminati oleh pasar lokal maupun internasional.
Menikmati kopi Java Ijen Raung tentu saja juga memiliki kenikmatannya sendiri. Dengan berada di tengah hutan dan perkebunan kopi di Ijen Geopark, pengalaman menikmati kopi arabika Java Ijen Raung ini pun akan menjadi tak terlupakan. (EKW).
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI
sering ke Bondowoso tapi belum singgah ke kampung kopi ini
ReplyDeletekalau cobain kopi Bondowoso termasuk cukup sering juga, temen aku penikmat kopi, jadi kalau ngafe hobinya cobain kopi lokal seperti kopi bondowoso ini
Wahh kalau begitu bisa lah main lagi ke Bondowoso buat nyicipin kopi di Kampung Kopi ini kak. Dijamin jadi pengalaman yang berkesan deh.
DeleteSebagai pecinta kopi aku paling seneeeng bisa ke tempat kampung kopi begini . Apalagi kalo lihat langsung kebunnya, cara roasting dll, trus membuat secangkir kopi enak.
ReplyDeleteYg di ijen ini blm pernah, tapi dulu pernah lihat yg di Aceh. Menikmati barista meracik kopi gayo 😍😍. enaaak bangetttt
Toss kita sebagai sesama pecinta kopi. Kayaknya kapan-kapan harus ngopi bareng kita mah.
DeleteSaya justru pengen ke Aceh lagi karena kopi Gayo tuh kopi favoritku euy.