Akhir tahun 2024 lalu, saya berkesempatan untuk kembali menjelajahi pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kali ini saya bersama seorang teman yang ingin healing menikmati alam yang sejuk dan indah di kaki Gunung Rinjani dan juga pantainya yang memesona.
Sekilas Tentang Pulau Lombok
Pulau Lombok merupakan salah satu dari dua pulau besar yang termasuk dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat. Wilayah Pulau Lombok terbagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram.
Jadi kalau ada yang tanya apa ibukota pulau Lombok, jawabannya tidak ada, atau bisa juga menyebut kota Mataram yang merupakan ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat.
Luas pulau Lombok sekitar 5.435 km² atau mencapai 1/3 luas dari luas provinsi Nusa Tenggara Barat. Penduduk asli di Pulau Lombok adalah suku Sasak sekaligus yang menjadi etnis mayoritasnya. Selain itu ada pula suku Samawa, suku Bali Lombok, suku Mbojo dan suku Bayan.
Lombok, Pulau Seribu Masjid
Pulau Lombok mendapatkan julukan sebagai pulau seribu masjid. Ditulis oleh website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di tahun 1970, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Effendi Zarkasih, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lombok. Perjalanan itu membawanya ke Masjid Jami Cakranegara, tempat di mana ia dijadwalkan meresmikan salah satu rumah ibadah yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Namun, ada sesuatu yang lebih dari sekadar peresmian masjid yang menarik perhatiannya.
Sepanjang perjalanan, matanya menangkap pemandangan yang begitu mencolok—masjid-masjid berdiri di hampir setiap sudut pulau. Dari desa ke desa, dari kota hingga pelosok, bangunan-bangunan dengan kubah dan menara itu seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap Lombok. Kagum akan apa yang dilihatnya, Effendi pun secara spontan menyebutkan bahwa Lombok adalah Pulau Seribu Masjid.
![]() |
Beberapa masjid terlihat di desa Sembalun Lawang dilihat dari Bukit Selong |
Julukan itu bukan sekadar ungkapan sesaat. Bertahun-tahun kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Taufan Hidjaz, seorang dosen dari Institut Teknologi Nasional, mengungkap bahwa sebutan tersebut memang sesuai dengan kenyataan. Berdasarkan catatannya, terdapat 3.767 masjid besar dan 5.184 masjid kecil yang tersebar di 518 desa di seluruh Pulau Lombok—jumlah yang luar biasa untuk sebuah pulau dengan luas yang tidak terlalu besar.
Tingginya jumlah masjid ini bukan tanpa alasan. Mayoritas penduduk Lombok berasal dari Suku Sasak, yang sejak lama dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat. Bagi mereka, masjid bukan sekadar tempat ibadah, melainkan pusat kehidupan sosial dan budaya. Setiap masjid berdiri kokoh sebagai saksi perjalanan waktu, menjadi tempat di mana masyarakat berkumpul, berbagi, dan mendalami ajaran agama mereka.
Sejak saat itu, sebutan Pulau Seribu Masjid melekat erat pada Lombok, bukan hanya sebagai julukan, tetapi juga sebagai cerminan identitas spiritual dan budaya masyarakatnya.
Tempat Wisata Bukit di Lombok
Lombok memiliki banyak bukit indah yang menawarkan panorama luar biasa, terutama bagi pecinta alam dan fotografi. Tiga di antaranya yang cukup populer adalah Bukit Merese, Bukit Selong, dan Bukit Pemedengan. Masing-masing bukit ini memiliki daya tarik tersendiri.
Selama 6 hari di pulau Lombok, saya berkesempatan mengunjungi 3 wisata bukit, antara lain:
1. Bukit Merese
Bukit Merese terletak di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, dekat dengan Pantai Tanjung Aan. Bukit ini terkenal sebagai "Bukit Cinta" karena sering menjadi tempat romantis untuk menikmati sunset yang spektakuler.
Daya tarik utama:
- Spot sunset terbaik di Lombok
- Pemandangan laut dan garis pantai yang luas
- Mudah dijangkau dan cocok untuk semua usia
Kadangkala, ada beberapa orang yang memiliki Elang juga terlihat di sini. Mereka memberi makan sekaligus melatih peliharaan mereka di sini. Kalian juga bisa berfoto dengan hewan-hewan tersebut. Harga bisa langsung ditanyakan kepada pemiliknya.
Sayangnya saat saya dan teman datang ke Bukit Merese ini, cuaca langit sedang mendung sehingga sunset pun sama sekali tak nampak. Namun keindahan tempat wisata Bukit Merese di Pulau Lombok ini benar-benar indah dan jangan sampai terlewatkan.
2. Bukit Selong
Bukit Selong berada di Sembalun, Lombok Timur, dekat dengan Gunung Rinjani. Bukit ini terkenal dengan pemandangan persawahan berbentuk kotak-kotak yang mirip dengan mozaik alami. Dari atas, kalian bisa melihat hamparan hijau sawah dan perkampungan Sembalun yang dikelilingi perbukitan tinggi.
Daya tarik utama:
- Panorama sawah berpetak-petak yang unik
- Udara sejuk khas pegunungan
- Dekat dengan jalur pendakian Gunung Rinjani
3. Bukit Pemedengan
Bukit Pemedengan masih berada di kawasan Sembalun, Desa Sajang, Kabupaten Lombok Timur, dan sering dijadikan alternatif bagi yang ingin menikmati keindahan Sembalun tanpa harus mendaki Rinjani. Dari puncaknya, terlihat lanskap Gunung Rinjani yang megah, lembah hijau, serta kabut tipis di pagi hari yang membuat suasana semakin magis.
Daya tarik utama:
- Pemandangan langsung ke Gunung Rinjani dan laut
- Cocok untuk melihat sunrise dengan latar gunung
- Suasana tenang dan tidak terlalu ramai wisatawan
- Bisa untuk camping
![]() |
view point untuk melihat garis pantai dan laut Pulau Lombok |
![]() |
Jika tidak berkabut, latar belakang Gunung Rinjani bisa terlihat di sini |
Ketiga bukit ini menawarkan pengalaman yang berbeda, dari sunset di Merese, pemandangan sawah yang unik di Selong, hingga pemandangan gunung dan laut di Pemedengan. Nah, jadi wisata bukit mana yang paling ingin kalian kunjungi? Setelah wisata bukit di Lombok, berikutnya saya akan memberikan rekomendasi wisata pantai di Lombok. (EKW)
Comments
Post a Comment