Ketika melihat tumpukan batu-batu besar di dalam sebuah gua, saya pun langsung bertanya kepada salah satu kolega, "Boleh manjat?"
Begitu dijawab, "Boleh. Silakan kalau mau manjat," saya pun langsung dengan penuh semangat menapakkan kaki di bebatuan yang menjulang tinggi itu.
Sebagai orang yang sejak kecil suka memanjat, tiap bagian di dalam Gua Putri ini memang sangat menarik untuk dijelajahi, apalagi bila ada bagian-bagian yang diizinkan untuk dimasuki atau dipanjati. Gua Putri ini adalah salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Sekilas Tentang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Selatan. Ibu kotanya adalah Baturaja. Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu diambil dari nama dua sungai besar yang melintasi wilayah kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering.
Berdasarkan sejarah, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 ditetapkan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu.
Kabupaten Ogan Komering Ulu secara resmi terbentuk dengan keluarnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan dan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Sumatera Selatan menjadi Provinsi di dalam Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950, ditetapkan batas-batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ibu kota kabupaten di Baturaja.
Keindahan di Perut Bumi Sebimbing Sekundang
Di kabupaten dengan julukan Bumi Sebimbing Sekundang, yang berarti berjalan seiring dan saling membantu ini, Gua Putri sudah pasti jadi tujuan utama wisatawan yang datang mengunjungi Baturaja.
Begitu langkah kaku memasuki area gua, setiap sudutnya membuat saya terkagum-kagum dengan arsitektur alam yang memesona ini. Pokoknya saya leher saya sampai pegal karena menatap keindahan stalagtit di langit-langit gua dan juga stalagmit di permukaan tanah dengan beraneka ragam bentuk dan ukurannya.
Lokasi Gua Putri OKU
Gua Putri terletak Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU atau berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Baturaja dan hanya satu kilometer dari perbatasan Kabupaten Muara Enim.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Harga tiket masuk untuk pengunjung Gua Putri OKU adalah Rp.10 ribu per orang dan tiket parkir kendaraan Rp.5ribu untuk mobil dan Rp.2ribu untuk motor.
Jam buka operasional Gua Putri ini dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB
Legenda Gua Putri
Goa Putri di Kabupaten OKU ini diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 150 meter, ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 20-30 meter. Namun area yang bisa dijelajahi pengunjung hanya sedalam 100 meter saja.
Setiap bagian dari Gua Putri OKU ini memiliki kisahnya masing-masing yang selalu dikaitkan dengan legenda Si Pahit Lidah bernama Serunting Sakti dan Putri Dayang Merindu. FYI. Orang yang mendapat julukan pahit lidah itu biasanya orang yang omongannya bisa menjadi kenyataan atau yang omongannya bisa membuat kepahitan atau kesengsaraan dalam hidup seseorang.
Menurut legenda, dahulu kala hiduplah seorang putri yang bernama Dayang Merindu. Ia adalah seorang selir dari Prabu Amir Rasyid, Penguasa Kerajaan Ogan. Di suatu pagi, sang Putri sedang mandi di muara sungai Sumuhun. Saat itu, lewatlah seorang pengembara bernama Serunting Sakti yang ingin sekali menyapa putri yang berparas cantik itu.
Namun, kehadirannya tidak diperhatikan Putri Dayang Merindu. Serunting Sakti pun merasa kesal sehingga dia pun berkata, “Sombong nian putri ini, diam seperti batu.”. Putri Dayang Merindu pun menjadi batu akibat perkataannya tersebut.
Serunting Sakti kemudian pergi ke desa tempat tinggal Putri Dayang Merindu dan keluarganya. Namun ia melihat desa itu sangat sepi. Serunting Sakti pun kembali berkata, “Sepi sekali desa ini seperti gua yang sepi.” Desa itu pun berubah menjadi gua batu yang kini bernama Gua Putri OKU ini.
Sekali lagi, begitu melihat gundukan bebatuan yang meninggi, saya kembali bertanya, "Boleh manjat?" Kali ini batuan yang saya panjat disebut sebagai singgasana raja.
Tips Mengunjungi Gua Putri OKU
Secara umum gua ini sangat mudah dan aman untuk dijelajahi, baik untuk anak-anak maupun orang tua. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum dan saat mengunjungi Gua Putri OKU ini, antara lain:
1. Gunakan Alas Kaki yang Nyaman dan Tidak Licin
Ketika sedang menjelajahi gua ini, ada baiknya menggunakan alas kaki dengan sol yang tidak licin dan juga. Jalan setapak di dalam gua yang merupakan berbatuan terkadang agak sedikit licin. Alas kaki seperti sepatu sneakers atau sendal gunung sangat disarankan.
2. Hormati Aturan dan Adat Setempat
Sebagai pengunjung, kita harus bisa menjaga sikap dan hindari berkata-kata kotor selama berada di dalam gua untuk menghormati kepercayaan lokal. Salah satu contohnya adalah sebelum memasuki gua, ada tradisi mengetuk batu tiga kali sebagai tanda izin memasuki area tersebut. Hal ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang diyakini bersemayam di dalam gua.
3. Mengunjungi Museum Gua Harimau
Selain Gua Putri, Kabupaten OKU juga memiliki Gua Harimau yang letaknya tidak jauh dari Gua Putri, sekitar 1 kilometer. Gua ini telah diteliti sejak tahun 2009 dan menjadi tempat penemuan kerangka manusia purba prasejarah tertua kedua di Indonesia setelah Sangiran.
Karena begitu bersejarahnya Gua Harimau, maka gua ini memang tidak diperuntukkan untuk pengunjung umum. Untuk itu, Pemda OKU pun membangun sebuah museum yang akan memamerkan beberapa hasil penggalian arkeologis yang ditemukan di dalam Gua Harimau serta sejarah peradaban manusia kuno di pulau Sumatera.
Museum Gua Harimau ini berada di kawasan yang sama dengan Gua Putri, letaknya berada persis di depan Gua Putri. Museum ini akan menyimpan beragam peninggalan prasejarah, termasuk kerangka manusia purba prasejarah berusia 3.000 tahun dan 15.000 tahun dari dua ras yakni Neomongolit hingga Autoromenalisia. Koleksi di dalam museum ini akan menceritakan perjalanan manusia purba hingga manusia modern saat ini. (EKW)
Comments
Post a Comment